PEMERINTAH akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 313 triliun untuk membangun sejumlah sarana infrastruktur dasar di seluruh Indonesia.
Dana sebesar itu salah satunya akan dipakai untuk membangun jalan tol sepanjang 1.000 kilometer (km) dalam lima tahun ke depan.
“Jalan tol yang dibangun sejak merdeka hingga sekarang itu hanya 800 km. Lima tahun ke depan, pemerintah minimal akan membangun 1.000 km,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (13/12).
Jokowi mengungkapkan, untuk mengamankan target tersebut, dia memastikan akan turun langsung ke lapangan melakukan pengecekan. Hal itu terkait di beberapa ruas jalan tol yang akan dibangun, lahannya belum tuntas dibebaskan 100 persen.
“Tapi nggak usah ragu-ragu, (karena) ini untuk kepentingan umum,” ujarnya.
Seiring dengan eksekusi proyek, Jokowi bilang akan memastikan proses pengecekan langsung dan dilakukan tiap tiga bulan sekali.
Sementara untuk menteri yang memiliki wewenang dan tanggung jawab langsung, diminta untuk mengecek perkembangan proyek setiap bulan.
“Saya sampaikan ke menteri-menteri, jangan rapat tiga kali lebih, baru memutuskan. Saya tidak mau rapat bertele-tele,” tambah Jokowi.
Pinjaman dari China
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan dokumen teknis untuk mencairkan pinjaman dari The Export-Import Bank of China atau EximBank China pekan depan.
Total pinjaman dua bank asal China tadi ditujukan guna merealisasikan empat proyek jalan tol yang ditaksir menelan dana investasi mencapai Rp 10 triliun.
“Sudah 3 difinalisasi di Kementerian Perdagangan China, di Exim banknya sudah selesai,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W Husaeni.
Hediyanto menjelaskan, dana pinjaman dari dua bank tadi akan digunakan untuk membangun proyek tol ruas Solo-Ngawi-Kertosono (Soker), Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Manado-Bitung, dan Tol Balikpapan-Samarinda.
Namun, khusus untuk proyek tol Manado-Bitung proses finalisasi pinjaman sendiri tak semulus tiga proyek lainnya sehingga kucuran dana pinjamannya diperkirakan akan turun pada akhir Desember nanti.
“Katanya sih cair paling lambat tanggal 15, tapi kita izin sama Menteri Keuangan paling lambat 29 Desember masih boleh cair,” ujar Hediyanto. (CNN Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com