
PRESIDEN Cina, Xi Jinping, tiba di Seattle, Amerika Serikat, Selasa (22/09) dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke negara tersebut.
Xi akan menghabiskan waktu tiga hari untuk bertemu dengan para pemimpin bisnis dan teknologi di Seattle, ibu kota negara bagian Washington.
Sesudah itu ia dijadwalkan untuk ke ibu kota Washington DC guna bertemu dan bicara dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Salah satu agenda pembicaraan mereka adalah persoalan keamanan cyber, yang mengemuka sesudah Amerika Serikat menyatakan bahwa Cina melakukan kegiatan mata-mata yang mengganggu hubungan kedua negara.
Senin (21/09) lalu, Xi menolak adanya anggapan adanya dukungan negara terhadap peretasan yang terjadi terhadap perusahaan-perusahaan Amerika oleh para peretas Cina.
Dalam sebuah artikel di Wall Street Journal, Xi menyatakan peretasan dan spionase cyber merupakan hal ilegal, dan pemerintah Cina tidak terlibat dalam pencurian rahasia komersial atau mendorong terjadinya hal seperti itu.
Masalah Asia Tenggara
Namun ia menyatakan bahwa Beijing – yang sebelumnya mengeluh menjadi korban peretasan – siap “untuk memperkuat kerja sama dengan Amerika terkait persoalan ini”.
Agenda pembicaraan lainnya adalah meningkatnya kegiatan Cina di Asia Tenggara.
Cina mengklaim wilayah Laut Cina Selatan, yang membuat marah banyak negara tetangga dan dalam beberapa bulan terakhir, Cina juga melakukan reklamasi laut di sana.
Pada saat yang sama, Cina juga meningkatkan anggaran pertahanan dan kemampuan militer mereka.
Xi akan mengunjungi Gedung Putih untuk makan malam kenegaraan pada tanggal 25 September, dan akan bicara di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada 28 September. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com