Prediksi BI, Tahun Depan Rupiah Semakin Melemah

Rupiah makin melemah terhadap dolar Amerika
Rupiah makin melemah terhadap dolar Amerika

DALAM postur asumsi makro ekonomi RAPBN 2016, Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 13.000-13.400 per USD.

Gubernur BI, Agus Martowardojo menuturkan, prediksinya itu mempertimbangkan sentimen global yang menekan nilai tukar rupiah. Rupiah diperkirakan makin melemah dibanding tahun sebelumnya.

Terhitung 5 Juni 2015, secara year to date (ytd) rupiah melemah 6,71 persen di kisaran 13.276 per USD. Kebijakan quantitative easing (QE) yang dilakukan Bank Sentral Eropa menjadi kambing hitamnya.

Walau rupiah melemah, Agus optimis secara perlahan ekonomi bakal membaik seiring dengan prospek perekonomian Indonesia dan masuknya investasi asing.

“Eksternal didorong penguat dolar. Kebijakan quantitative easing yang ditempuh Bank Sentral Eropa. Kemudian kekhawatiran negosiasi fiskal dari Yunani,” ujar Agus Marto di gedung DPR, Senin (8/6).

Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi Partai Golkar, Misbakhun, mengkritisi pernyataan Agus. Menurutnya, seharusnya BI tidak selalu menyalahkan sentimen global terkait melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

“Dan sampai sekarang kita tidak pernah bisa mengantisipasi dengan gubernur BI memprediksi secara detail langkah aksi pasti kita seperti apa,” ujar Misbakhun.

Dia menegaskan, pelemahan ini melahirkan stigma negatif di masyarakat. Akibatnya, masyarakat khawatir kondisi ekonomi tahun ini serupa dengan kondisi di penghujung berakhirnya orde baru pada 1998.

“Semua orang bicara batas psikologis yang volatilitas naik dan orang bandingkan krisis moneter 1998. Meskipun publik tidak fair juga, kejatuhan 1998 dari Rp 2.500 per dolar AS. Ini Rp 13.000 berangkat dari Rp 11.000 per dolar AS,” terangnya. (Merdeka.com) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com