Semua  

PON Dan PEPARNAS Papua Resmi Ditunda Oktober 2021

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali.

PRESIDEN Joko Widodo memutuskan untuk menunda penyelenggaraan even olahraga nasional PON 20 dan Peparnas 16 ke tahun depan, Oktober 2021, yang semula dijadwalkan pada 20 Oktober tahun ini. Keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas bersama kementerian terkait di Jakarta Kamis (23/4/2020).

Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Zainudin Amali, dalam siaran persnya mengaku bahwa penundaan PON dan Peparnas tersebut imbas dari wabah pandemi Covid-19. Menurut menpora, belum rampungnya penyelesaian pekerjaan fisik venue bagi 37 cabang olahraga yang dipertandingkan karena ketersediaan bahan baku yang didatangkan dari luar Papua terhambat oleh wabah pandemi Covid-19. “Bahan-bahan baku untuk pembangunan fisik venue yang didatangkan dari luar Papua terjadi keterlambatan, karena Papua juga memberlakukan pembatasan sosial. Di samping itu pekerjanya juga didatangkan dari luar Papua,” kata menpora.

“Pengadaan peralatan juga mengalami kesulitan karena pandemi Covid-19 juga melanda seluruh dunia. Sehingga negara-negara produsen yang diharapkan bisa mensuplai peralatan PON mengalami hal yang sama. Belum lagi kita bicara distribusi dan pengirimannya,” tambahnya.

Pergeseran PON 2020 ke Oktober 2021 pun, kata menpora, telah mempertimbangkan berbagai even olahraga internasional yang akan digelar di Indonesia tahun depan, baik Piala Dunia FIFA U-20 hingga MotoGP 2021 Mandalika.

Bahkan, tak hanya itu, faktor peralatan pendukung pelaksanaan PON juga menjadi alasan. Pasalnya, dalam situasi saat ini hampir semua negara produsen alat tersebut tidak bisa mensuplai barang dan berdampak pula pada persiapan latihan terpusat bagi 34 kontingen se-Indonesia.

“Dengan kondisi Covid-19, seluruh latihan pelatda itu terhenti dan sekarang latihan mandiri untuk jaga kebugaran saja, untuk prestasi yang maksimal tidak bisa diharapkan. Kita tahu persis tujuan dari PON sebagai puncak prestasi olahraga di tingkat nasional ini tidak akan tercapai. Apalagi cabor-cabor tim, maka kerjasama tim tidak bisa dilatih satu dua hari, demikian juga cabor lainnya,” tuturnya. (F.1010)