Semua  

POLRES LANNI JAYA BERHASIL MENCEGAH TERJADINYA KONFLIK

Kasubbag Hukum Polres Lanni Jaya, Ipda H Amir SH MH.
Kasubbag Hukum Polres Lanni Jaya, Ipda H Amir SH MH.
Kasubbag Hukum Polres Lanni Jaya, Ipda H Amir SH MH.
Kasubbag Hukum Polres Lanni Jaya, Ipda H Amir SH MH.

KAPOLRES Lanni Jaya,  AKBP Murjatmo  Edi SIk SH,  melalui Kasubbag  Hukum Polres Lanni Jaya, Ipda H Amir SH MH,  Jumat (1/2/2019), pukul 13.00 Wit,   mengatakan bahwa saat ini kamtibmas di wilayah hukum Lanni Jaya aman dan terkendali namun tetap waspada dalam pengamanan karena sering terjadi gesekan konflik antara  masyarakat di Kabupaten Lanni Jaya.

Untuk menanamkan rasa aman bagi masyarakat maka TNI akan bangun pos pengamanan di titik rawan kejadian. Salah satunya di tempat penembakan tukang ojek oleh OPM kelompok Purem Wenda pekan lalu di mana Kapolda Papua, Irjen Pol Martuani Sormin MSi, dan Danrem 172/PWY, Kol Inf Parluhutan Binsar Sianipar,  datang melihat  dan menanyakan motif kejadian tersebut di Kampung Popome, Distrik Balingga. Lokasi pembangunan pos TNI ini telah diserahkan oleh Bupati Lanni Jaya.

Masih menurut Ipda Amir, pada tanggal  24 Januari 2019 telah dilakukan pertemuan bersama Polri, TNI dan Pemda Lanni Jaya di antaranya Kasat Binmas  Ipda Paulus Rande Ratu, Kasat Intelkam Ipda E Nanlohy, Kaur Bin Ops Ipda Jufri SH, Wakil Bupati Lani Jaya, Sekda Lani Jaya, Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Chandra Dianto SH MH, Danyon 756/Wms, Mayor Inf Arif Budi Situmeang S Than, Danramil Lanni Jaya, Kapten Inf Restu Berna SH. Turut hadir Satgas Maleo dan Polri untuk penentuan lokasi Pos TNI tersebut dibangun.

Kapolres berharap agar masyarakat tidak usah takut dan  tetap tenang. ‘’Jangan berpindah-pindah tempat tinggal karena kehadiran Polri dan TNI untuk melindungi dan mengayomi,’’ jelas Ipda Amir  yang sebelumnya bertugas di Bidkum Polda Papua sambil menambahkan, selain kasus penembakan terhadap tukang ojek ada juga kasus asusila.

Modusnya, seorang pria masuk ke kamar pria lain lalu mengeluarkan air mani ke perut pria lain tersebut sehingga terjadi pertengkaran. Dari kejadian tersebut pria lain tadi nemotong jari dan telapak tangan pelaku. Kejadiannya pada hari Kamis, 31 Januari 2019.  Pria lain tadi dikenakan hukum adat membayar sebesar Rp 200 juta dan denda berupa babi 30 ekor yang nantinya diselesaikan pada pertengahan bulan Februari 2019.

Dalam kasus ini pihak Polri telah memediasi kedua belah pihak untuk diselesaikan secara kekeluargaan yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Lanni Jaya, Kompol Arung Ranteupah SE. “Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik,” tutur Ipda Amir. (F.1010)