Daerah  

PMI Sumbar Bersama Warga Malalak Gotong Royong Bersihkan Material Banjir Bandang

PMI Sumbar Bersama Warga Malalak Gotong Royong Bersihkan Material Banjir Bandang, Sabtu (13/12/2025).

FAKTA — Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat tidak hanya terlibat dalam pencarian dan penyelamatan korban bencana serta penghimpunan dan distribusi logistik, tetapi juga aktif membantu masyarakat membersihkan perkampungan yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.

Pada Sabtu (13/12/2025), PMI Sumbar mengerahkan tim gabungan relawan PMI Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi untuk bergotong royong bersama masyarakat membersihkan material banjir yang memenuhi pemukiman warga.

Ketua PMI Sumatera Barat Aristo Munandar bersama Ketua PMI Kota Bukittinggi Chairunas turun langsung ke lokasi guna memberikan semangat kepada para relawan dan warga yang terlibat dalam kegiatan gotong royong tersebut.

Aksi bersih-bersih dimulai dari Masjid dan Gedung Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Tobo, yang menjadi titik awal banjir bandang menerjang kawasan permukiman. Dengan peralatan kebersihan seadanya yang dibawa dari rumah masing-masing, ratusan warga Malalak bersama relawan PMI dan unsur TNI bahu membahu membersihkan bebatuan, batang pohon, serta puing-puing bangunan yang terbawa arus deras.

Kegiatan gotong royong ini direncanakan berlangsung hingga ke batas rumah-rumah terdampak di sepanjang Jalan Malalak–Bukittinggi.

Salah seorang warga Kecamatan Malalak, Syamsuardi (64), mengatakan kegiatan gotong royong tersebut merupakan hasil ajakan tokoh masyarakat dan Pemerintah Kecamatan Malalak. “Dari kecamatan diumumkan bahwa hari ini ada goro. Jadi semua laki-laki dewasa warga Malalak diminta untuk ikut,” ujarnya.

Ia mengaku tidak keberatan mengikuti kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian sosial. “Kami sebagai warga yang tidak terdampak parah hanya bisa membantu seperti ini,” kata Syamsuardi.

Ketua PMI Sumatera Barat Aristo Munandar menegaskan bahwa PMI telah menjalankan tugas kemanusiaannya secara cepat dalam penanggulangan bencana di wilayah tersebut.
“Enam jam setelah bencana terjadi, PMI sudah harus berada di lapangan dengan berbagai layanan kemanusiaan, salah satunya melalui aksi bersih seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Bukittinggi Jais menyampaikan bahwa kebersamaan dan kepedulian masyarakat Malalak sangat terasa selama proses pemberian bantuan kemanusiaan berlangsung.
“Kami sangat terbantu dengan dukungan masyarakat Malalak. Setiap kegiatan menjadi lebih ringan dan aman karena partisipasi warga,” katanya.

Selain melaksanakan aksi bersih lingkungan, PMI juga membuka layanan kesehatan bagi warga terdampak serta menyalurkan bantuan logistik berupa kompor gas, tabung gas, kitchen kit, dan paket sembako untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat pascabencana. (ss)