Persiapan Paskibraka Kota Surabaya Jelang Upacara HUT Kemerdekaan

Persiapan Paskibraka Kota Surabaya Jelang Upacara HUT Kemerdekaan
Selain ketahanan fisik, yang juga harus dimiliki anggota Paskibra adalah kekuatan mental

DImusim kemarau seperti sekarang, wajah Kota Surabaya setiap hari ‘dibakar’ sengatan panas sang Surya. Udara panas memaksa warga Surabaya merasa lebih nyaman berada di dalam kantor atau rumah dibanding beraktivitas di luar ruangan. Tapi, bagi pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kota Surabaya, mereka justru harus “berkawan akrab” dengan udara panas. Mereka berlatih menyiapkan diri jelang Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus mendatang.

Bagaimana rahasia mereka menjaga kondisi fisik agar tetap bugar?Setiap hari sejak 4 Agustus 2014 lalu, sebanyak 100 anggota Paskibra yang merupakan siswa-siswi terpilih dari 49 sekolah SMA sederajat di Surabaya, digembleng latihan di halaman Taman Surya (Depan Balai Kota). Sejak pagi pukul 06.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB, mereka antusias melahap menu latihan yang diberikan para pelatih dari Bakesbang Linmas Pemkot Surabaya, unsur TNI dan purna Paskibra.

Pada latihan minggu pertama, pasukan Paskibra Kota Surabaya dilatih peraturan baris-berbaris (PBB), penghormatan upacara juga materi kebangsaan. Lalu mulai minggu kedua, latihan difokuskan pada latihan formasi. Dibutuhkan ketulusan, komitmen dan tentu saja fisik yang bugar serta mental yang kuat agar anggota Paskibraka bisa melalui semua fase latihan tersebut.

“Untuk minggu awal, utamanya empat hari pertama, karena masih tahap penyesuaian, beberapa dari mereka ada yang fisiknya kaget. Seperti lemas, ada juga yang sempat sakit. Tapi memasuki minggu kedua, mereka mulai terbiasa dan latihan relatif lancar,” ujar Choirul Amin Siswanto, pelatih Paskibra Kota Surabaya, ketika ditemui di sela-sela latihan Paskibra di Taman Surya, Senin (11/8).

Menurut Choirul, latihan tahun ini relatif tidak seberat tahun lalu ketika masa latihan tepat di bulan puasa Ramadan. Namun, latihan tahun ini memiliki tantangan tersendiri. Ini karena Surabaya tengah diliputi cuaca panas cukup ekstrem. Udara panas membuat fisik anggota Paskibra cepat terkuras. Mereka juga rentan mengalami dehidrasi.

“Solusinya ya lebih banyak minum air putih. Rata-rata setiap hari kita habis 100 galon air minum (untuk 100 anggota Paskibra) dari latihan pagi hingga selesai. Mereka membawa botol air minum yang dalam sehari bisa enam hingga tujuh kali diisi air,” kata Choirul.

Selain memperbanyak minum air putih, para pelatih memiliki resep khusus agar anggota Paskibra memiliki daya tahan tubuh menghadapi cuaca panas yang menguji ketahanan fisik. Tim dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga disiagakan untuk bersiap melakukan pertolongan pertama bila ada anggota yang membutuhkan. “Resep khususnya, pagi setelah melakukan pemanasan, jogging, apel lalu sarapan, mereka kita suruh makan satu suing bawang putih. Itu bagus untuk ketahanan fisik. Kita menyebutnya doping alami,” jelas Choirul.

Kepala Bakesbang Linmas Kota Surabaya, Soemarno, mengatakan, selain ketahanan fisik, yang juga harus dimiliki anggota Paskibra adalah kekuatan mental. Karenanya, pria yang juga menjadi penanggung jawab pelatihan Paskibra Kota Surabaya ini setiap hari memantau latihan guna memotivasi para anggota Paskibra. Menurut Soemarno, tugas yang mereka lakukan tidak hanya membanggakan bagi keluarga, juga pihak sekolah. “Saya juga sampaikan bahwa apa yang sedang mereka kerjakan itu memiliki dua nilai. Selain melaksanakan tugas mulia untuk mengibarkan bendera, tugas ini juga bagian dari ibadah,” jelas Soemarno.

Dijelaskan Soemarno, anggota Paskibra Kota Surabaya tidak hanya mendapatkan pembekalan kedisplinan. Lebih dari itu, mereka juga dibekali tentang pemahaman narkoba, serta wawasan kebangsaan dan ditanamkan jiwa kepahlawanan. “Itu penting untuk menangkal ideologi atau paham yang tidak sesuai dengan Pancasila,” sambung Soemarno.

Soemarno berharap, ke depannya, ada lebih banyak sekolah di Surabaya yang bisa menugaskan siswa-siswi terbaiknya sebagai anggota Paskibra. Untuk tahun ini, sebenarnya ada ribuan siswa-siswa yang berasal lebih dari 100 sekolah di Surabaya yang mengikuti seleksi. Tetapi, baru 49 sekolah yang bisa meloloskan siswa-siswi terbaiknya. Mereka dinilai memenuhi syarat diantaranya mental yang tangguh serta fisik yang sesuai (postur tinggi badan).

“Makanya nanti ketika upacara 17 Agustus di Taman Surya, kita mengundang pihak orang tua dan juga sekolah. Supaya sekolah dan orang tuanya ikut bangga. Dan sekolah yang belum bisa menugaskan siswa-siswinya akan semakin termotivasi. Karena kita membuka kesempatan. Dan Pemkot yang memenuhi semua kebutuhan anggota Paskibra, sekolah tidak ikut terbebani,” jelas pejabat yang dikenal ramah dengan wartawan ini.

Mulai Rabu (13/8) pagi, ke-100 anggota Paskibraka akan mulai masuk karantina sebelum menjalankan tugas mengibarkan bendera merah putih pada upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8) nanti. Tujuan dari karantina adalah agar anggota Paskibra bisa lebih fokus. Serta, bisa lebih terbangun kebersamaan dengan sesama anggota.(Press Release)