Semua  

PERSEMAIAN RPH DODOL PERSIAPAN RHL 2020 DAN JPP

KRPH Dodol BKPH Gondang sedang memberi arahan para tenaga persemaian.
KRPH Dodol BKPH Gondang sedang memberi arahan para tenaga persemaian.
KRPH Dodol BKPH Gondang sedang memberi arahan para tenaga persemaian.
KRPH Dodol BKPH Gondang sedang memberi arahan para tenaga persemaian.

DILEMATIS untuk bidang keamanan RPH Dodol BKPH Gondang, secara spesifik berbatasan RPH Sukun dan RPH-nya masuk KPH Nganjuk. “Bila ditunggui tak bersuara, bila tak ada petugas, dirobohkan,’’ muqadimmah KRPH Dodol BKPH Gondang KPH Bojonegoro, Wanijan, kepada Wartawan Majalah FAKTA Bojonegoro (Ekopurnomo).

Lebih lanjut KRPH Dodol mengakui bahwa situasi RPH Dodol sendiri kondusif, baik tanaman RHL maupun tanaman pembangunan, sedangkan petak 155, KU 12,  bahkan akhir tahun (2019), angka penurunan pencuriannya drastis, walau tingkatan masih di atas sepuluh di bawah dua puluh. “Musim hujan ini juga tetap menjaga stabilitas keamanan, mengingat uniknya musim hujan pencoleng memanfaatkan situasi hujan. Karena di saat hujan turun jarak 200 roboh sudah tak terdengar. Sedangkan mereka memotongi dan membawanya saat cuaca sepi, petang/malam. Demikian yang berhasil diamankan sebanyak 20 batang tanaman tahun 2008, dengan kubikasi 0,838 meter kubik. Jumlah tunggak 14, kerugian Rp 1.160.000, nilai kayu yang bisa diamankan Rp 1.134.274,- sehingga kerugian riil Rp 25.721. Untuk menjiwai sebagai rimbawan adalah berinovasi merubah perilaku, sehingga dengan komsos selalu tiada henti guna menuju nilai-nilai kesadaran untuk mendukung program hutan lestari,” arahan KRPH Dodol, Wanijan.

“Untuk RHL tahun 2020 sebagaimana yang disampaikan Assper, untuk RPH Gondang sebanyak 1 anak petak, yakni petak 145-F, luasnya 18 hektar. Sedangkan inovasi rimba campur di 3 anak petak yakni 153-H, 155-G, 157-C berupa trembesi, kepoh, sengon, buto”, pungkas KRPH Dodol.

Selanjutnya, para pekerja persemaian di RPH Dodol, di antaranya Biah, Darmiasih, Parti, Suwandi, Pudjiati, mengungkapkan rasa senangnya bekerja sebagai pembuat bibit plances. Lebih-lebih bibit RHL butuhnya banyak, upahnya juga banyak. “Senang ikut bekerja di persemaian pak mantri, selain gaji mumpuni, kita terlatih disiplin waktu dan latihan bertanggung jawab atas pekerjaan,’’ kata para ibu-ibu ini cekatan.

Seringnya dijenguk oleh Waka Sub Timur, para petugas RPH Dodol jadi semakin termotivasi. “Beliau tiap berkunjung seandainya terdapat sesuatu yang kurang sesuai juknis, beliau langsung memberikan solusi,” ungkap KRPH Dodol, Wanijan. (F.463)