Peringati Harhubnas 2025, Kepala Dishub Provinsi Jatim Bagikan Alat Keselamatan ke Penjaga Perlintasan KA di Nganjuk

Kepala Dishub Jatim, Nyono, secara langsung menyerahkan perlengkapan keselamatan tersebut kepada enam penjaga perlintasan di JPL 92 Desa Banjaranyar, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. (Foto : Dishub Prov Jatim)

FAKTA – Hari Perhubungan Nasional 2025 menjadi momentum penting bagi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

Bersama Dishub Kabupaten Nganjuk, peringatan yang jatuh pada Rabu (17/9/2025) itu diisi dengan aksi nyata berupa pembagian peralatan keselamatan bagi petugas penjaga perlintasan kereta api serta sukarelawan.

Kegiatan ini bukan sekadar simbol, melainkan upaya nyata untuk menekan risiko kecelakaan di titik-titik rawan.

Kepala Dishub Jatim, Nyono, secara langsung menyerahkan perlengkapan keselamatan tersebut kepada enam penjaga perlintasan di JPL 92 Desa Banjaranyar, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Para penerima, yang setiap hari berjibaku dengan lalu lintas kereta dan kendaraan, menjadi garda terdepan dalam memastikan keamanan pengguna jalan.

Tak berhenti di situ, Dishub juga memasang spanduk imbauan keselamatan di sekitar perlintasan sebidang.

Langkah sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pengendara agar lebih waspada saat melintas.

Peringatan Harhubnas pun semakin bermakna karena hadir dalam bentuk nyata yang langsung dirasakan masyarakat.

“Kita selaku Insan transportasi agar terus bersinergi, dan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat serta membangun sistem transportasi yang aman, nyaman, selamat dan berkelanjutan di Jawa Timur,” katanya.

Di Provinsi Jawa Timur terdapat 22 perlintasan sebidang kereta api jalan provinsi, dari total 22 perlintasan kereta jalan provinsi seluruhnya telah dilakukan penjagaan.

Di wilayah Provinsi Jawa Timur sendiri terdapat 1.135 perlintasan sebidang kereta api, 476 perlintasan telah dilakukan penjagaan oleh PT.KAI dan pemerintah daerah, dan 118 perlintasan dijaga sukarelawan.

“Masih ada 375 perlintasan tidak dijaga dan 166 perlintasan liar yang perlu dilakukan penanganan,” terang Nyono.

Sementara itu, tercatat sampai dengan awal Desember 2024, jumlah kecelakaan lalu lintas jalan yang melibatkan kereta api di Jawa Timur sebanyak 27 kejadian, dengan korban meninggal dunia sebanyak 17 orang. (hms/nyo)