Peredaran Narkoba, Sumsel Terbesar Kedua di Indonesia

Majalahfakta.id – Provinsi Sumatera Selatan menjadi daerah terbesar kedua di Indonesia dalam hal peredaran narkoba atau setelah Provinsi Sumatera Utara. Prestasi buruk ini merusak citra Sumsel sebagai daerah yang aman dan nyaman.

Penyebaran narkoba sendiri sudah masuk kepedesaan bahkan sudah hampir seluruh desa di Sumsel dimasuki barang haram. Sehingga tidak aneh lagi banyak pesta-pesta rakyat selalu diiringi dengan pesta narkoba.

Ada banyak hal menyebabkan besarnya jumlah peredaran narkoba di Sumsel hingga mampu mengalahkan DKI Jakarta. Sehingga butuh kesadaran semua pihak untuk memberantas narkoba di Sumsel ini.

“Kami merasa prihatin dengan besarnya jumlah peredaran narkoba di Sumsel ini, apalagi banyak anak-anak yang terlibat atau usia produktif. Dengan kondisi ini, menjadi motivasi kami untuk lebih semangat memberantas narkoba di Sumsel,” kata Nurfrafyanti Fanny, Ketua Gugus Antisipasi Narkoba Nusantara (GANN) Sumsel.

Dari hasil kajian GANN Sumsel kata Fanny, ada banyak hal yang membuat peredaran narkoba di Sumsel sangat marak. Antara lain kurangnya pantauan atau pengawasan orangtua terhadap anak, kurangnya kontrol sosial serta pengawasan dari aparat penegak hukum.

“Kita bisa lihat sendiri, narkoba ini banyak beredar di pesta-pesta rakyat. Bahkan terlihat bebas, apalagi di desa-desa peredaran narkoba sudah merajalela. Hal ini terjadi karena kurangnya kontrol sosial dari penegak hukum dan kita semua,” terangnya.

Selain itu faktor ekonomi juga jadi alasan utama mengapa para pengedar ini masih nekat berjualan narkoba meski tahu hal itu dilarang. Hal tersebut diperparah dengan adanya kebiasaan buruk masyarakat yang bangga kalau berbuat salah.

“Mereka seakan bangga bila pakai narkoba, terutama saat pesta-pesta, keren katanya. Padahal hal itu malah merusak mereka,” kata srikandi yang juga aktif di organisai Pemuda Pancasila ini.

GANN Sumsel telah melakukan berbagai upaya memberantas narkoba di Sumsel . Mulai dari tindakan edukasi, advokasi hingga rehabilitasi. Bahkan mereka juga sempat melakukan demo saat mengetahui adanya vonis bebas terhadap salah satu istri bandar narkoba.

Sementara secara terpisah, Polrestabes berhasil menyita narkoba jenis  sabu seberat 463,14 gram dengan tujuh orang kurirnya.

Dirnarkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu melalui Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Sumsel Kompol Dwi Utomo menjelaskan, dengan pemusnahan ini setidaknya mereka  menyelamatkan sebanyak 2.957 jiwa. Dimana  hingga saat ini Sumsel masih menempati posisi kedua pengguna narkoba terbanyak di Indonesia setelah provinsi Sumatera Utara (Sumut).

“Program Kapolda untuk memberantas narkoba di Sumsel, harapkan kita kedepannya kita bisa menurunkan rangking kita secara nasional yang saat ini masih menempati posisi kedua setelah Sumut,” harapnya. (leo/ren)