Daerah  

Penerapan CFN dan CFD di Alun-alun Kota Tegal Ditolak Keras P2KAT

P2KAT sedang melakukan audiensi dengan Ketua DPRD Kota Tegal.

FAKTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal berencana menerapkan Car Free Night (CFN) di kawasan Alun-alun Kota Tegal. Itu, akan diterapkan pada Jumat-Sabtu mulai pukul 18.00- 24.00 WIB.

Selanjutnya, pada pagi harinya tepatnya pada Sabtu-Minggu juga akan diterapkan Car Free Day (CFD) yang dimulai pukul 05.00-10.00 WIB. Itu, terungkap saat digelarnya sosialisasi penataan dan penertiban Jalan Pancasila hingga kawasan Alun-alun Kota Tegal di Ruang Rapat Lantai II, Selasa 1 Juli 2025 kemarin.

Adanya penerapan CFN dan CFD menimbulkan rasa tidak nyaman dari Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT). Untuk minta perlindungan Paguyuban mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal.

Kedatangan pengurus Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) ke Kantor Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) untuk melakukan audensi dengan komisi III, terkait penerapan CFN dan CFD di Kawasan Alun-alun.

Sebelum melakukan audensi bersama komisi III. Ketua Paguyuban beserta pengurus P2KAT menemui ketua DPRD di ruang kerjanya untuk menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke DPRD.

Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) menolak keras adanya penerapan, Car Free Night (CFN) yang berlaku setiap hari Jumat malam dan Sabtu malam, mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB.

Tak hanya itu, program Car Free Day (CFD) yang selama ini hanya berlangsung Minggu pagi juga akan diperluas menjadi Sabtu pagi, dari pukul 05.00 hingga 10.00 WIB. Hal itu disampaikan oleh ketua P2KAT Anis Yuslam kepada wartawan, Kamis, 3 Juli 2025.

Ketua P2KAT Anis Yuslam mengatakan dengan adanya Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) yang diterapkan oleh pemerintah sangat merugikan masyarakat dan menolak keras.

“Warga yang tinggal di sekitar area CFN dan CFD jelas mengalami kesulitan dalam mengakses rumah atau tempat usaha, terutama jika jalur akses utama ditutup,” kata Anis Yuslam.

“Pemerintah seharusnya mengkaji lebih dulu sebelum menerapkan program. Bagaimana dampak kedepannya untuk masyarakat, jangan asal-asalan,“ ujar Anis.

Ia juga menyampaikan, “Upaya kami melalui audensi bersama wakil rakyat, supaya penolakan kami dapat terealisasi. Dari DPRD bisa menjadi jembatan untuk ke pemerintah.”

Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, S.T mengatakan, “Kami kedatangan dari Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) terkait penerapan Car free Night dan tambahan waktu untuk Car Free Day oleh pemerintah.”

Car Free Night (CFN) yang berlaku setiap hari Jumat malam dan Sabtu malam, mulai pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Sedangkan untuk Car Free Day (CFD) yang sebelumnya dilakukan Minggu pagi sekarang ditambah menjadi Sabtu pagi, dari pukul 05.00 hingga 10.00 WIB.

“Penerapan program tersebut dari warga di kawasan Alun-alun yang terbentuk dalam Paguyuban Pedagang Kawasan Alun-alun Tegal (P2KAT) keberatan dan menolaknya,” ungkap Ketua DPRD.

Menurutnya dengan kedatangan paguyuban P2KAT, “Saya mendengar langsung apa yang di keluhkan dan apa yang diharapkan. Kita harus melihat dulu bagaimana penerapan dan teknisnya, melalui dinas terkait kami akan coba mencari tahu.”

Semua program pemerintah harus melalui kajian dulu manfaat dan dampaknya bagaimana. Dan sebelum melakukan penerapan harus melakukan sosialisasi lebih dulu jangan asal memutuskan.

“Silahkan semua permasalahan di musawarahkan ke bidangnya yaitu komisi III,” tegas Kusnendro selaku ketua DPRD.

Sementara selaku pedagang di kawasan Alun-alun Kota Tegal Devi (42) sekaligus anggota paguyuban menuturkan, dengan diterapkannya Car Free Night (CFN) dan Car Free Day (CFD) merasa keberatan sekali.

Dengan akses ke lokasi dagangan ditutup selama karena ada CFD dan CFN berlangsung, sehingga menghambat aktivitas jual beli. Dan jika Ia akan masuk atau keluar rumah menjadi susah.

“Tolong, lah, pemerintah kalau mau menerapkan program lihat kondisi dan situasi, ekonomi saat ini sedang susah ditambah lagi akses jalan ditutup, pedagang tambah susah lagi,” tutur Devi.

Hal senada diungkapkan salah satu pedagang yang ada di Jalan Pancasila, Defrizon (58), mengeluhkan dengan ditutup akses jalan karena ada CFD dan CFN pembeli sepi. “Apalagi kalau ada event tambah bingung,” ucap Defrizon. (sus)