Semua  

Pemkab Sleman Terjunkan Tim Asesmen Ke Lombok

Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi.
Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi.
Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi.
Kepala BPBD Kabupaten Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi.

KEPEDULIAN Pemerintah Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di era kepemimpinan Bupati Sri Purnomo dalam penanganan bencana patut diacungi jempol. Tanpa perlu berkoar-koar sebelumnya, sebanyak 10 personil dipimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Drs Joko Supriyanto MSi, selama empat hari sejak Kamis hingga Minggu (9-12/8/2018) melakukan asesmen ke Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kesepuluh personil tersebut terdiri dari tiga orang dari unsure BPBD, satu orang dokter dan dua paramedis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) serta empat orang dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP).

Sebagian personil Tim Assesmen Kabupaten Sleman foto bersama di lokasi pengungsian, terlihat Ir R SaptoWinarno MT (paling kiri), Kepala Dinas PUPKP Sleman, ikut dalam Tim.
Sebagian personil Tim Assesmen Kabupaten Sleman foto bersama di lokasi pengungsian, terlihat Ir R SaptoWinarno MT (paling kiri), Kepala Dinas PUPKP Sleman, ikut dalam Tim.

Menurut keterangan Joko Supriyanto di ruangannya (14/8), selama di Lombok, Tim Asesmen yang dipimpinnya melakukan berbagai hal, antara lain koordinasi dengan pihak terkait, membantu posko kesehatan, menyerahkan bantuan obat-obatan dan yang tidak kalah pentingnya melakukan asesmen atau pengamatan dan pengumpulan data terkait gempa bumi di Lombok yang terjadi 5  Agustus lalu.

Hampir tiap hari mereka berada di lapangan, keliling melakukan pengamatan dan melakukan aktifitas kegiatan kemanusiaan. Dari sejumlah lokasi yang didatangi tercatat KabupatenLombok Utara yang paling parah, dari 5kecamatan yang ada bisa dikatakan sebagian besar bangunan hancur-lebur mirip Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta saat diguncang gempa bumi dahsyat pada Mei 2006 lalu.

Sebagian bangunan yang rusak karena gempa di Lombok.
Sebagian bangunan yang rusak karena gempa di Lombok.

Untuk wilayah Kabupaten Lombok Barat, dari 10 kecamatan, 2 kecamatan terpantau parah. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur, dari 20 kecamatan, 1 kecamatan sebagian besar bangunan terpantau rusak parah.

Meski begitu sejak Tim Asesmen Kabupaten Sleman tiba di Lombok dan akan beranjak pulang belum terlihat adanya gerakan masyarakat setempat untuk membersihkan puing-puing yang berserakan. Mungkin masih trauma, mengingat saat malam pun mereka rela berdesakan tidur dalam tenda komunal, dan sebagian lainnya tidur dalam tenda yang didirikan di depan rumah mereka dari material seadanya. Hal tersebut juga terlihat pada sebagian masyarakat yang rumahnya masih utuh berdiri tegak. Masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, misalnya, di mana mereka juga ikut mengungsi dan tidur di tenda saat malam tiba, kalau siang baru berani pulang dan masuk ke dalam rumah yang listriknya padam sejak gempa melanda.

Penyerahan bantuan awal berupa obat-obatan di Posko Kesehatan Bencana Gempa.
Penyerahan bantuan awal berupa obat-obatan di Posko Kesehatan Bencana Gempa.

Banyaknya permintaan dan kebutuhan terpal untuk tenda darurat tak bisa terhindarkan,sehingga stok terpal plastik di Lombok menjadi langka dan susah didapatkan di pasaran pasca gempa.

Ini hanya langkah awal, usai Tim Asesmen pulang dari Lombok, papar Joko Supriyanto, Pemkab Sleman kemudian berinisiatif untuk belanja dan akan memberikan sumbangan berbagai alat pertukangan, antara lain angkong, cangkul, sekop, bodem, linggis, senggrong, gergaji, tikar dan juga terpal. Alat pertukangan tersebut tujuannya untuk sarana membersihkan puing-puing bangunan, mengingat dari banyaknya bantuan yang mengalir sebagian besar berwujud pakain dan juga makanan. Sedangkan waktu pengiriman akan segera dilakukan, termasuk akan kirim tenaga sukarelawan atau tidaknya tergantung situasi usai koordinasi dengan jajaran terkait nanti. Mengingat info terakhir Gubernur DIY akan pergi ke Lombok dan menghimbau kepada para bupati dan walikota di DIY untuk memberikan bantuan secara bersama-sama. (F.883)