PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Bupati H Hasanuddin Murad menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dimulai sejak tahun 2008 hingga Tahap 4 di akhir tahun 2016.
Jenis bantuan yang diserahkan oleh Pemkab Batola itu di antaranya dana Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk 31 kelompok, penyerahan bantuan sosial UEP untuk penyandang disabilitas, penyerahan piagam penghargaan kepada kelompok usaha bersama PKH serta pendamping KUBE PKH yang dinilai terbaik dan berprestasi.
Bupati Batola, Hasanuddin Murad, mengatakan, program PKH merupakan program bantuan tunai bersyarat yang diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat yakni keluarga sangat miskin agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan, dengan harapan generasi berikutnya dari keluarga sangat miskin dapat sehat dan mampu menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah atas atau sederajat. Demikian pula ibu hamil, bayi dan lansia.
Dengan harapan, dalam waktu jangka panjang para penerima program PKH dapat memutuskan mata rantai kemiskinan antargenerasi sekaligus menunjang tercapainya upaya pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan di Batola.
Bupati Hasanuddin berharap dengan diterimanya bantuan Stimulan Kube Perdesaan ini selain digunakan untuk menunjang peningkatan kemajuan usaha ekonomi produktif, juga mampu menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi selama ini. Serta dapat menciptakan keharmonisan dan peningkatan motivasi warga miskin untuk bersama-sama berusaha lebih maju secara ekonomi sosial.
Harapan Bupati Hasanuddin yang lainnya adalah agar para penerima bantuan PKH dapat memanfaatkan dana bantuan yang diberikan sesuai peruntukannya. Jangan sampai salah penggunaannya apalagi untuk kepentingan yang tidak pada tempatnya.
Sementara kepada pihak yang terlibat seperti Dinsosnakertrans dan SKPD terkait lainnya, termasuk kalangan dunia usaha dan masyarakat yang bersentuhan langsung dalam program keluarga harapan, Bupati Hasanuddin menginginkan agar benar-benar mensinergikan semua potensi dan kemampuan secara terpadu sesuai peran dan fungsi supaya program yang dilaksanakan dapat terlaksana secara maksimal.
Kepala Dinsosnakertrans Batola, Fuad Syekh, sebelumnya menerangkan bahwa bantuan PKH di Batola dimulai sejak tahun 2008 dan kecamatan yang mendapatkan dana hanya 11 kecamatan, dan hingga akhir tahun 2016 sudah 17 kecamatan terjangkau dengan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) 6.032 keluarga dengan dana yang dikucurkan sekitar Rp 40 miliar, baik dari APBN maupun APBD Batola.
Sedangkan bantuan yang diberikan bervariasi tergantung kepesertaan dalam rumah tangga/keluarga mulai ibu hamil, menyusui, anak balita, anak SD, SMP, SMA ditambah kepesertaan dari penyandang disabilitas/cacat fisik dan lansia di atas 70 tahun.
Fuad Syekh menambahkan, hingga berakhirnya tahun 2016, Batola mendapatkan tambahan KPM dan pengembangan PKH di Kecamatan Cerbon dengan tambahan seluruhnya 3.244 keluarga penerima manfaat dengan rencana alokasi Rp 1.694.975.000, sehingga KPM di Batola berjumlah 6.032 KPM.
Seperti diketahui, sebelumnya para pendamping dan operator Program Keluarga Harapan (PKH) se-Kalsel melaksanakan Jambore dan Bakti Sosial ke-5 yang dipusatkan di Kabupaten Batola, dibuka oleh Sekdakab Batola, Ir Supriyono, di Aula Selidah Marabahan dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa sunatan masal, donor darah, penanaman pohon, pemberian bantuan PKH tahap 1 dan pemberian sembako, serta pemberian pakaian layak pakai kepada peserta PKH.
Bupati Batola, H Hasanuddin Murad, kala itu melalui Sekdakab Batola, Supriyono, menyatakan sangat menyambut baik serta memberi apresiasi atas terlaksananya kegiatan, serta bangga dan bersyukur atas kepercayaan Pemprov Kalsel yang menjadikan Batola sebagai tempat pelaksanaan.
Ia menyatakan, dengan ditunjuknya Batola sebagai tuan rumah paling tidak dapat memperkenalkan daerah kepada para peserta dengan melihat dari dekat, bagaimana kondisi daerah dan masyarakatnya dengan harapan dapat memberikan dukungan dalam rangka memacu percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
Ia memaparkan, jumlah peserta PKH di Batola 2.882 orang dengan besaran jumlah bantuan PKH tahap 1 pada tahun 2016 Rp 2.414.335.000, yang disebarkan kepada keluarga sangat miskin yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, guna memenuhi kebutuhan dasar, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pemkab Batola memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai kegiatan pembangunan daerah, terutama bidang pendidikan dan kesehatan.
Dua bidang pembangunan ini menjadi prioritas utama Pemkab Batola sebagaimana yang tertuang dalam visi dan misi serta sasaran pembangunan daerah 2012-2017.
Sehubungan dengan hal itu kepada para pemangku kepentingan termasuk pendamping dan operator, Bupati Hasanuddin mengajak bersama-sama mensinergikan diri serta berpartisipasi aktif sesuai kedudukan dan fungsi dalam rangka mendorong kesadaran masyarakat dalam memutuskan mata rantai kemiskinan. (Tim) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks