PEMIMPIN Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP), Nasser al-Wuhayshi, tewas dalam sebuah serangan udara Amerika Serikat. Kematian Al-Wuhayshi diumumkan sehari setelah mantan tokoh Al-Qaeda di kawasan Islam Maghribi (AQIM) juga tewas dalam serangan serupa di Libia.
Situs berita Yaman, Al-Masdar Online, melaporkan Al-Wuhayshi tewas dalam serangan di Provinsi Hadramaut, pada Jumat (12/6).
Dia dipandang sebagai komandan nomor dua AQAP dan sebelumnya pernah menjadi sekretaris pribadi Osama Bin Laden.
Departemen Pertahanan AS menolak memberikan komentar atas laporan kematian Al-Wuhayshi.
Kelompok intelijen, The Site, mengatakan, laporan yang menyebar pada jaringan kelompok milisi Yaman pada Senin (15/6) ramai membicarakan kematian Al-Wuhayshi.
Rita Katz, Direktur The Site, mengatakan, bila laporan kematian Al-Wuhayshi ini dikonfirmasi, maka hal itu merupakan pukulan terbesar terhadap al-Qaeda sejak kematian Bin Laden di Pakistan pada 2011.
Amal al-Yarisi, wartawan Yemen Times, mengatakan bahwa sejumlah sumber dekat dengan al-Qaeda mengkonfirmasi kematian Al-Wuhayshi dengannya.
Departemen Luar Negeri AS menawarkan imbalan US$10 juta (Rp 133,1 miliar) yang bisa membawa Al-Wuhayshi ke pengadilan.
Mereka mengatakan dia “bertanggung jawab menyetujui target, merekrut anggota-anggota baru, mengalokasikan sumber daya untuk pelatihan dan rencana serangan, serta memerintahkan serangan.”
Dia menjadi pemimpin AQAP setelah cabang al-Qaeda Yaman dan Arab Saudi bergabung pada 2009.
Kematian Al-Wuhayshi diumumkan sehari setelah Mokhtar Belmokhtar, mantan petinggi kelompok Al-Qaeda di kawasan Islam Maghribi (AQIM), tewas akibat serangan AS di Libia.
Nama Belmokhtar menjadi terkenal seiring dengan serangan ke kilang gas In Amenas di Aljazair pada 2013. Serangan itu menyebabkan sedikitnya 40 orang tewas. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com