FAKTA — Pemerintah menunjukkan gerak cepat dalam menindaklanjuti persoalan hunian masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Padang Pariaman, dengan memulai pembangunan Hunian Sementara (Huntara) yang dipusatkan di daerah tersebut.
Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Huntara Provinsi Sumatera Barat di kawasan Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Sabtu (13/12/2025).
Peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, didampingi Sekretaris Utama BNPB serta unsur Forkopimda Provinsi Sumatera Barat dan Forkopimda Kabupaten Padang Pariaman.
Kegiatan tersebut juga diikuti secara daring melalui Zoom Meeting oleh sejumlah kepala daerah kabupaten/kota di Sumatera Barat yang turut terdampak bencana, antara lain Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Lokasi pembangunan Huntara berada di atas lahan seluas sekitar 1,7 hektare yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Pada tahap awal, diusulkan pembangunan sebanyak 34 unit Huntara untuk masyarakat terdampak bencana.
Gubernur Mahyeldi berharap pemerintah kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat segera menyiapkan lokasi dan lahan di daerah masing-masing guna mempercepat pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak.
“Kita berharap hunian sementara ini nantinya dapat berlanjut menjadi hunian tetap. Oleh karena itu, lokasi Huntara sejak awal perlu disiapkan sekaligus untuk Huntap,” ujar Mahyeldi.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan Huntara dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sementara pembangunan hunian tetap (Huntap) ke depan akan difasilitasi oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Selain pembangunan Huntara, pemerintah juga terus mempercepat pemulihan infrastruktur pendukung. Saat ini, pemasangan jembatan Bailey di ruas Kayu Tanam–Padang Mantuang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, telah mencapai progres sekitar 55 persen. Jembatan sepanjang 40 meter tersebut ditargetkan rampung dalam dua hari ke depan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga menyapa para bupati dan wali kota yang mengikuti kegiatan secara daring serta menyampaikan pesan kepada masyarakat Sumatera Barat.
“Kita tidak sendiri. Negara hadir untuk masyarakat. Pemerintah akan terus memfasilitasi kebutuhan dan pemulihan bagi masyarakat yang terdampak musibah,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran langsung Gubernur Sumatera Barat dan jajaran BNPB yang sejak awal bencana terus memantau kondisi di Sumatera Barat, khususnya di Padang Pariaman.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat BNPB yang langsung merealisasikan pembangunan Huntara bagi masyarakat terdampak.
“Lokasi Huntara ini kami nilai sangat aman dan strategis bagi masyarakat yang kehilangan rumah dan mengalami dampak bencana berat,” kata John Kenedy Azis.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menyiapkan lokasi tersebut tidak hanya untuk Huntara, tetapi juga diusulkan sebagai kawasan pembangunan hunian tetap ke depan.
“Kami sudah menyiapkan lahan ini untuk Huntara sekaligus Huntap bagi masyarakat Asam Pulau dan Pasia Laweh. Lokasinya strategis, tidak jauh dari tempat tinggal awal masyarakat, dan Insya Allah aman untuk jangka panjang,” ujarnya. (ss)






