Semua  

PEMDES SE-KECAMATAN NGASEM MELAKSANAKAN SESUAI MEKANISME YANG DIINSTRUKSIKAN BUPATI BOJONEGORO

Camat Ngasem, Sekcam, Babinsa bersama Kades Jampet dan Gudes (Gugus Desa)
Camat Ngasem, Sekcam, Babinsa bersama Kades Jampet dan Gudes (Gugus Desa)
Camat Ngasem, Sekcam, Babinsa bersama Kades Jampet dan Gudes (Gugus Desa)
Camat Ngasem, Sekcam, Babinsa bersama Kades Jampet dan Gudes (Gugus Desa)

MEMANG hanya beberapa desa yang diikuti oleh Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) saat monitoring kesiapan desa dalam upaya pencegahan virus Corona yang telah diinstruksikan oleh Bupati Bojonegoro.

Camat Ngasem, Wadji SE MM, didampingi Sekcam Drs Saad Mujadid MAp, Kasi PMD Eni Kusnuryati SPd MM, Kasi Sos Betti Nuryati SSos MM dan beberapa Staf, Hartodi dan kawan-kawan, menjelaskan bahwa semua desa sudah ready dalam melaksanakan instruksi Bupati Bojonegoro terkait upaya pencegahan virus Corona (Covid-19). “Mulai dari pemberian masker, ember pancuran untuk cuci tangan, penyemprotan disinfektan, ruang isolasi/karantina (termasuk fasilitasnya). Bedanya, masing-masing desa tidak sama jumlahnya,” ungkap Camat Ngasem, Wadji SE MM.

Kades Wadang menyerahkan bantuan masker pada petugas Gudes disaksikan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Kades Wadang menyerahkan bantuan masker pada petugas Gudes disaksikan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Hal tersebut sama dengan yang disampaikan oleh Kades Jampet, Sukisno, Kades Wadang, Wiji Siswati SPd, Kades Bareng, Rudi Hartono SH, Kades Sambong, Wijayanto, Kades Kolong, Harto, Kades Mediunan, Hariyadi, Kades Setren, Jumadi, Kades Bandungrejo, Sapani, dan lainnya.

Kades Bareng, Rudi Hartono SH (baju batik pinggir dekat Bhabinkamtibmas), saat ada giat monitoring upaya dan pengadaan fasilitas untuk pencegahan virus Corona.
Kades Bareng, Rudi Hartono SH (baju batik pinggir dekat Bhabinkamtibmas), saat ada giat monitoring upaya dan pengadaan fasilitas untuk pencegahan virus Corona.

Memang variatif, ada yang ember pancurannya di tiap rumah, ada yang hanya di ujung gang, ada juga pemberian masker disesuaikan jumlah penduduknya, ada pula satu rumah dua masker. “Alhamdulillah, warga menyadari bahwa virus Corona, yang oleh Pak Haji Rhoma Irama disebut sebagai jenis mikroba yang tak terlihat mata dan tak bisa diraba tetapi sangat mengerikan. Doa dan harapan mereka diupayakan agar dunia terbebas dari virus Corona,” kata Kasun Wadang, M Fauzan. (F.463)