Pembelajaran Pendidikan Puasa Ramadan, Jadikan Pribadi Mutaqqin, Bertaqwa, Gemar Berinfaq

FAKTA – Kebanyakan mereka lalai, dan apabila mereka bersyukur atas nikmat-Nya, Allah SWT akan menambahnya, namun jika mengingkari maka adzab Allah, lebih pedih. Surat Ibrahim ayat 7, sungguh-sungguh Menjalankan Ibadah IdulFitri dengan rasa syukur dengan menambah tawadhu hati, kita simpulkan Allah SWT, semakin menjadikan kita hamba yang semakin taat.

Itu rangkaian khutbah Idul Fitri 1444 Hijriah, yang disampaikan, Dr. Moh. Afif Chasbullah, SH. MH, Ketua KPPU-RI.

Mengingat kembali terkait dengan tujuan menjalankan ibadah suci ramadan. Ciri-ciri prediksi insan yang Muttaqien yaitu bisa menjalankan dengan terus menerus. Tujuannya adalah menuju manusia yang bertaqwa melalui proses tarbiyah/ pembelajaran pendidikan puasa Ramadhan.

Menurutnya, sudah berimankah kita, tidak mungkin tidak beriman jika kita berpuasa. Al Qur’an sebagai petunjuk kebenaran, apa yang diwajibkan, kita tidak pernah percaya pada hari akhir tanpa adanya sebuah iman.

Menjalankan perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah, jangan sampai setelah menjalani ibadah Ramadhan lalu menjadi terlupakan, setelah itu harus di jaga selalu selama satu tahun.

“Minimal selalu berusaha puasa, di hari Senin dan Kamis. Melaksanakan kegiatan sholat malam, dan bisa kita laksanakan di sebelas bulan yang lain. Jika ada masyarakat yang baik itu karena dari keluarga yang baik serta lingkungan yang baik pula,” ujarnya.

Jadikan diri kita Pribadi yang Mutaqqin.. bertaqwa, gemar berinfaq dari kelebihan rezeki atau dalam sedang kekurangan. Memberikan infak akan diberikan, karena dengan infak kemudahan selalu diberikan oleh Allah, dan kemudahan itu harus selalu dipertahankan selalu.

Suka membuat amal, sudah manusiawi, kita harus bisa menahan amarah, Takut dan selalu bisa menahan marahnya, puasa itu merupakan perisai bagi kaum muslimin.

Memaafkan manusia atau orang lain, Jangan menunggu orang lain itu meminta maaf ke kita, jika manusia itu ingin sehat maka jauhilah penyakit yang ada di hati kita. Jika tidak mau melepaskan perasaan yang dengki ke orang lain. Memang awalnya sulit dan berat, orang yang suka memaafkan.

Suka berbuat amal baik, Orang yang suka membalas kejelekan dengan kebaikan. Dan perbuatan baik itu menjadi hati semakin sehat.

Segera bertaubat, yaitu segera mengingat kembali kepada Allah, bahwa Allah senantiasa melihat kita.

Allah sudah memberikan siklus untuk menghapus dosa manusia yaitu dengan sholat, dan setia dengan bulan Ramadhan.

Jangan kawatir bahwa manusia itu selalu berbuat jelek namun Allah sudah berjanji jika ada kesalahan maka Allah SWT, akan memberikan ampunan.

Selanjutnya, manusia perlu membuat tekad, agar bisa menjadi manusia yang mempertahankan kebaikan atau Muqarrabah,Muhasabah (intropeksi diri), Muaqobah , merasa ada sanksi jika meninggalkan kebaikan, dan Mujahadah untuk mengerahkan kemampuan.

Minta Allah SWT, semoga memberikan kemudahan. Dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di Masjidil Jami’ Al Hidayah, Kecamatan Karanggeneng ini diikuti tidak kurang 500, jama’ah putra dan putri. (ari)