FAKTA – Ternyata pembangunan proyek program revitalusasi pengendali banjir, untuk tahap pertama sepanjang 250 meter kanan dan kiri memasang tiang pancang dengan kedalaman 12 m. Membuat getaran yang sangat keras, banyak protes dari warga setempat.
Seperti yang disampaikan Ketua RT 12, Sulaiman pada saat tatap muka dengan Tripika di kantor Lurah Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang yang dipimpin langsung Camat Ilir Barat I Rahmad Hidayat.
Dan mewakili Dinas Pekerjaan umum Tata Ruang (PUPR) Jaluh dari Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) Wilayah VIII Yudi dan dari Kontraktor Pembangunan PT. DBL Indra. “Saya sangat keberatan sekali dengan adanya pembangunan tersebut. Kami selaku Ketua RT 22 yang mempunyai wilayah tidak pernah diberi tahu sama sekali,” ujarnya.
“Nanti kalau ada apa-apanya saya yang disalahkan, termasuk akses jalan masuk ditutup, alat berat berapa buah dimasukan di sana dan sudah ada yang menjaganya. Ini sangat kami sayangkan karena di sini juga orang bisa menjaganya. Kenapa harus orang luar semua tidak ada koordinasi,” ujar Pak RT diamini Ketua RT 16.
Dia juga tidak pernah diberi tahu oleh pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. “Tahu-tahu sudah masuk beberapa alat berat yang kami khwatirkan masalah keamannya,” ujar Dani Ketua RT 16 kesal.
Begitu Pula dengan ahli waris dari orang tuanya, yang telah menghuni di sana sejak tahun 1961. Tanah dan bangunan terkena rencana pembangunan, juga belum pernah dikasih tahu, mengenai tanah dan bangunan yang terkena pembangunan. Apa akan diganti rugi atau bagaimana ?
Menurut Agus Antoni. Y. SH.MH tanah tersebut ada surat menyurat nya, dan pada prinsip nya saya, mendukung penuh program tersebut, tapi kan harus juga di pikirkan.Ganti Rugi. Apa lagi ini kantor ” Pena Kawan” Perhimpunan Advokat dan wartawan, tempat berkumpul nya Wartawan dan Advokat, Ujar Agus.
Sementara itu , menurut Camat Ilir barat 1 Rahmad Hidayat, yang nendapat pertanyaan dari beberapa Masyarakat, menyampaikan, hendak nya masyarak di lokasi pembangunan Proyek progran Revitalisasi pengendali banjir, mendukung program ini.
Dan bagi yang tanah dan bangunan nya terkena Program ini, kita akan bicarakan di tempat lain, karena kalau disin tidak etis Ujar nya. Sementara itu , menurut Pihak Kontraktor dari PT. DBL. Yang menjawab pertanyaaan dari masyarakat dan Wartawan, bahwa masala tersebut sudah kami sosialisasikan pada tgl. 30 mei 2022.
Di Kantor Walikota Palembang. Dan semua hadir kok, Ujar Indra. Dan mengenai adanya tanam tumbuh milik masyarakat, yang telah di tebang dan alat berat itu, nanti bagian Humas, yang menjelaskan nya nanti, ujar nya.( Ito/hai)






