FAKTA – Pengisian jabatan struktural seringkali menjadi salah satu pintu terjadinya pratik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), baik dilingkungan pemerintah, BUMN, dan pihak Swasta, sehingga diperlukan suatu upaya untuk membangun sistim ataupun tahapan dalam pengisian jabatan yang transparan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Padang Pariaman PDAM Tirta Anai melalui pemetaan, penilaian potensi dan kompetensi pegawai di perusahaan, atau yang sering dikenal istilah Telent Pool, Sabtu 27 September 2025, di Aula kantor bupati Padang Pariaman itu, dengan tujuan memperkuat tata kelola perusahaan melalui sistim promosi jabatan yang profesional dan terbuka.
Direktur PDAM Tirta Anai, Aznil Mardin, menyebutkan seleksi ini merupakan bagian dari strategi pemetaan pegawai. Selain itu, juga dipastikan setiap jabatan struktural diisi oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berintegritas.
“Seleksi internal ini dilkukan agar semua jabatan struktural diisi oleh pegawai yang berkualitas, dan profesional terbaik. Artinya, Profesional transparan dan akuntabel,” sebut Aznil Mardin kepada wartawan.
Ia menilai, seleksi yang dilakukan terbuka dan objektif, dengan mengedepankan prinsip good corporate governace (GCG) setiap kandidat memahami tanggung jawab sebagai pemberi layanan air bersih kepada masyarakat.
Ia mengaskan, seleksi penilaian potensi dan kompetensi pegawai di Tirta Anai ini tidak ada intervensi atau sistim titipan dalam proses ini.
“Tidak ada sistim titipan dalam seleksi ini, Tirta Anai harus diisi dari pegawai yang berkualitas dalam pelayanan air bersih,” ujarnya.
Langkah dan strategi yang dilakukan PDAM Tirta Anai dalam rekrutmen pegawai struktural itu mendapat apresiasi dari Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA) yang turut hadir dalan kegiatan tersebut.
“Pemerintah daerah mendukung penuh upaya PDAM melakukan pemetaan pegawai, dan ini penting bagi BUMD dalam menempatkan posisi pegawai yang profesional dan berintegritas,” sebut JKA.
Dirinya menilai, langkah ini sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Dengan manajemen yang profesional, pelayanan air bersih untuk masyarakat akan lebih baik dan optimal.
Dipihak lain, pemerhati Padang Pariaman Perubahan, Syamsul Bahri, mengatakan untuk mewujudkan pemetaan pegawai melalui seleksi internal agar efektif, akuntabel, dan sesuai prinsip good corporate governance (GCG), perusahaan perlu menerapkan prinsip-prinsip seperti transparansi dalam proses rekrutmen, akuntabilitas dalam pengambilan keputusan, responsibilitas dalam tanggung jawab, independensi dari konflik kepentingan, serta kewajaran dan keadilan bagi semua kandidat.
“Ini dilakukan dengan menetapkan standar yang jelas, melakukan evaluasi yang objektif, serta memastikan prosesnya terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan,” sebut Syamsul Bahri.
Selain itu, guna pemetaan pegawai ini dilakukan sebagai dasar untuk menimalisir terjadinya KKN.
“Jadi salam seleksi dan pemetaan ini dilakukan menimalisir terciptanya KKN, san ini sangat berkaitan dengan erat karena bagi siapapun yang mengisi jabatan struktural terutama di posisi jabatan tertinggi harus dilakukan secara terbuka, dan langkah yang harus diambil salah satunya melalui asesmen, baik secara kompleks atau sederhana,” jelas Syamsul.
Menurutnya, dengan prinsip good corporate governance (GCG), akan lahir suatu data kepegawaian yang berkualitas atau disebut dengan ‘Talent pool” merupakan kumpulan database kandidat potensial yang berkualitas dan memiliki keterampilan relevan untuk mengisi posisi di masa depan, baik yang sudah ada dalam organisasi (karyawan internal) maupun dari luar (kandidat eksternal).
Apapun bentuk perusahaanya, sebut Syamsuk, basis data ini membantu organisasi untuk proaktif dalam membangun hubungan dan memiliki stok talenta siap pakai ketika ada kebutuhan rekrutmen, sehingga prosesnya lebih cepat, efisien, dan mendapatkan kandidat yang tepat.
Ia menambahkan, bahwa talent pool ini dapat membantu para pengelola kepegawaian di masing-masing pemerintah, BUMN, BUMD dan swasta. “Dengan memiliki data potensi ini, kita mendapatkan manfaat yaitu memiliki peta kompetensi pegawai sehingga dengan peta ini kita lebih mudah untuk melakukan pembinaan, mutasi, rotasi, dan promosi pegawai,” tutup Syamsul. (SS)






