FAKTA – Ribuan masyarakat memadati lapangan pacu kuda Nagari Balah Aia, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman, Sumbar, Sabtu 5 April 2025 untuk menyaksikan Event Pacu Kudo Bupati Cup 2025.
Event Pacu Kudo atau kegiatan pacuan kuda di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) setelah sembilan tahun terhenti kembali di gelar, dengan menghadirkan peserta dari berbagai daerah yang ada di Sumatera Barat.
Salah satu masyarakat setempat, Ramli menyebutkan, masyarakat di daerah ini lama menunggu event pacu kuda itu digelar di lapangan Balah Aia ini.
“Hampir sembilan tahun kegiatan seperti ini tidak pernah dilihat masyarakat setempat khususnya, masyarakat Padang Pariaman umumnya. Momen ini sangat dinantikan masyarakat agar lapangan pacu kuda ini kembali meninggalkan jejak-jejak kuda dalam olah raga berkuda,” sebut Ramli.
Ia menyebutkan, selama lapangan ini tidak difungsikan, masyarakat memanfaatkannya untuk belajar mobil, dan mengikat sapi atau melepas kerbau dan ternak lainya.
“Rumputnya cukup tinggi sehingga masyarakat bebas melepas ternak sapi dan kerbau. Untung ada perhatian dari Bapak Bupati baru, sehingga mulai terasa kembali adanya lapangan pacu kudo ini,” ujarnya.
Ia menyebut, event ini kembali terlaksana tidak terlepas dari janji Bupati Padang Pariaman yang baru semasa kampanye. Ia bersyukur janji tersebut diwujudkan.
“Alhamdulillah diawal kepemimpinan bupati baru langsung diwujudkan, lepas taragak masyarakat, bisa kembeli menyaksikan kuda berpacu di lapangan yang beberapa tahun terakhir sudah seperti rimbo ini,” ujarnya.
Masyarakat rantau, Munir, sengaja pulang kampung sembari momen lebaran bersama keluarga (Barayo) di kampung ikut bersorak sorai saat kuda mulai berpacu. Selain untuk melihat event tersebut, juga kegiatan seperti itu menimbulkan semangat kedaerahan yang tidak bisa terelakkan.
Hal ini mengingat pacu kuda sudah mendarah daging di Padang Pariaman sejak dulunya, jadi ketika olahraga ini vakum seperti ada yang hilang.
“Kalau hobi tidak juga, tapi karena dari kecil sering lihat ada pacuan kuda jadi taragak saya kembali menyaksikannya dengan memperlambat waktu pulang ke rantau,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebutkan, pacuan kuda masih menjadi salah satu olahraga yang diminati oleh masyarakat di Sumbar, sehingga diperkirakan puluhan ribu pengunjung menyaksikan perlombaan yang berlangsung dari 5 hingga 6 April 2025 tersebut.
“Kami menyambut positif kegiatan pacuan kuda di Padang Pariaman, karena banyak dampak positifnya,” kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat membuka kegiatan tersebut di daerah itu.
Terkait hal itu, pihaknya sangat mendukung kegiatan olahraga yang mengangkat pariwisata dan pergerakan perekonomian warga di daerah itu.
“Karena itu, tahun lalu kami melaksanakan pacuan kuda memperebutkan piala gubernur, untuk tahun ini lokasinya kami serahkan kepada Pordasi,” katanya.
Ia berharap agar seluruh lapangan pacuan kuda di Sumbar diperbaiki sehingga memiliki standar yang lebih baik dan tidak kalah dengan daerah lainya. Selain itu, pihaknya berupaya mendapatkan bantuan guna mendapatkan indukan kuda sehingga kuda-kuda yang digunakan untuk pacuan di Sumbar lebih baik lagi.
Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis mengatakan pacuan kuda pada libur lebaran tahun ini terlaksana karena dukungan dari masyarakat dan pemangku berkepentingan di daerah itu serta kemurahan hati Wali Kota Bukittinggi.
“Sebenarnya jadwal pelaksanaan pacuan kuda pada lebaran ini sebenarnya Bukittinggi,” kata dia.
Pacuan kuda pada libur lebaran tahun ini tersebut, lanjutnya menjadi momentum bagi Padang Pariaman untuk memperkenalkan kepada warga dan perantau bahwa olahraga itu kembali dilaksanakan di Padang Pariaman.
Sejalan dengan itu, Wali Kota Bukittinggi Ramlan mengatakan daerahnya memberikan kesempatan kepada Padang Pariaman untuk melaksanakan pacuan kuda pada libur lebaran tahun ini karena dirinya menginginkan olahraga itu kembali hidup di daerah itu. (ss)






