Orang Tua dan Guru Wajib Awasi Anak dari Dampak Buruk Internet

Kadis Kominto Batola, Hery Sasmita menyerahkan poster Lindungi Anak Dari Pengaruh Buruk Dunia Digital kepada salah satu Kepala Sekolah. (wke)

FAKTA, BATOLA – Seiring perkembangan dunia digital pada kecepatan penyebaran informasi dan komunikasi, menjadikan siapapun penggunanya tidak terhindarkan dari segala risiko.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyadari, perkembangan pegguna internet telah melebur di seluruh masyarakat sampai ke pelosok desa mulai dari orang dewasa hingga anak-anak.

Menjadi pembina upacara di SDN Pulau Sewangi 2, Hery Sasmita, Kepala Diskominfo Batola menyampaikan pesan kepada seluruh peserta upacara yang terdiri dari dewan guru, SDN Pulau Sewangi 1, SDN Pulau Sewangi 2, dan SMPN 6 Alalak, untuk terlindungi dari pengaruh buruk dunia digital.

Hery mengakui, dunia digital membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan sejumlah risiko bagi anak-anak. Dan risiko utama yang perlu diperhatikan oleh anak-anak adalah akses ke konten tidak sesuai  usia, seperti konten kekerasan, pornografi, atau bahasa kasar.

Karena itu, ia pun mengajak para guru di sekolah agar menyampaikan kepada orang tua siswa untuk turut mengawasi akses internet anaknya saat di rumah.

“Anak-anak yang mengakses internet maka akan mudah menemui konten kekerasan online cyber bullying. Kemudian bahaya penyalahgunaan privasi seperti  berbagi informasi pribadi secara online, interaksi dengan orang asing  yang mungkin memiliki niat buruk,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Hery, internet bisa menyebabkan ketergantungan pada teknologi sehingga mengabaikan aktivitas fisik dan sosial. Konten yang mempengaruhi perilaku negatif seperti kekerasan atau narkoba dapat mempengaruhi pemikiran dan perilaku anak-anak.

“Gaya hidup tidak aktif juga penggunaan berlebihan pada perangkat digital. Itu semua yang harus kita hindari,“ tandasnya.

Usai upacara, sosialisasi dilanjutkan di ruang kelas bersama para guru. Hery berpesan, informasi dampak buruk dari internet dapat diteruskan kepada orang tua siswa melalui poster yang dibagikan. Sehingga, ujarnya lagi, orang tua, guru dan lingkungan wajib peduli dan bersama-sama menjaga anak-anak untuk terhindar dari dampak buruk dunia internet yang merusak.

“Anak-anak di rumah memiliki atau mudah mengakses melalui handphone. Ulun meminta kepada semuanya untuk sama-sama menjaga anak kita agar tidak terlalu lama menggunakan handphone, karena hasil penelitian menyebutkan apabila anak terpapar internet atau gadget terlalu lama maka akan merusak otak anak, di mana anak-anak saat ini sedang masa pertumbuhan dan keingintahuannya,“ pungkas Hery. (F-913).