Semua  

Obama Prioritaskan Perang Melawan ISIS

Barack Obama menyebut usaha pengeboman bumi hangus tak manusiawi
Barack Obama menyebut usaha pengeboman bumi hangus tak manusiawi

MENGALAHKAN kelompok militan yang menyebut diri Negara Islam (ISIS), yang bertanggung jawab atas serangan di Brussels, menjadi prioritas utama Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Demikian dikatakan Presiden Obama dalam kunjungan ke Argentina pada Rabu (23/03).

Dikatakannya bahwa pemerintah Amerika Serikat menggunakan semua strategi yang mungkin diterapkan untuk mengalahkan ISIS.

Namun ditegaskan oleh Obama bahwa pemerintah negaranya tidak akan menggunakan taktik yang kontraproduktif.

Ia tidak sepakat dengan seruan-seruan dari kubu Republik untuk melakukan pengeboman bumi hangus di Irak dan Suriah.

”Langkah itu akan menjadi mekanisme luar biasa bagi ISIS untuk merekrut lebih banyak orang yang bersedia mati dan meledakkan bom di bandara atau stasiun kereta bawah tanah. Itu bukan strategi pintar,” kata Obama.

Menurutnya, strategi tersebut juga tak manusiawi.

Pernyataan Presiden Obama itu dikeluarkan sehari setelah serangan bom bunuh diri di bandar udara dan stasiun bawah tanah ibu kota Belgia, Brussels, yang menewaskan 32 orang sejauh ini.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) sudah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pihak berwenang Belgia mengukuhkan dua dari tiga pelaku bom bunuh diri adalah bersaudara.

 

Dua dari tiga WNI korban serangan Brussels masih koma

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels mendapat keterangan terdapat tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban cedera dalam serangan di Bandara Zaventem.

Ketiganya adalah Meilissa Aster Ilona beserta dua anaknya, Lucie Vansilliette dan Philippe Vansilliette.

Dalam pernyataannya, KBRI mengatakan Meilissa dan putrinya, Lucie, masih dalam keadaan koma hingga Rabu, 23 Maret, sementara Philippe dalam keadaan stabil.

Mereka dirawat di rumah sakit Universitas Hospital Leuven, sekitar 20 menit di luar ibu kota Brussel.

Diperoleh informasi bahwa pada saat kejadian, Meilissa Aster dan keluarganya sedang berada di bandara untuk menunggu penerbangan ke Indonesia.

Hari Rabu, 23 Maret, warga Belgia melakukan hening untuk mengenang para korban.

Dalam perkembangan lainnya, media-media Belgia melaporkan kedua penyerang di Bandara Zavantem adalah abang-beradik, Khalid dan Brahim el-Bakraoui.

Dengan mengutip sumber polisi, stasiun RBTF menyebutkan Brahim sebagai pengebom bunuh diri di di bandara yang menewaskan 14 orang.

Sementara Khalid adalah pengebom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah di Maelbeek, dengan korban jiwa 20 orang.

Kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS sudah mengeluarkan pernyataan di internet bahwa mereka berada di belakang serangan Brussels.

(BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com