EMAS mengalami penurunan terbesar dalam bulan ini terkait tanda-tanda melemahnya permintaan investor dari AS hingga China. Logam tersebut menghentikan penurunannya di tengah meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Konflik kekerasan di Timur Tengah dan Eropa Timur membantu meningkatkan harga emas sebesar 8,6 persen tahun ini. Para investor belum tertarik dengan gain, menghantarkan open interest di bursa berjangka New York serta opsi ke level terendah sejak 2009 dan manajer keuangan telah memangkas spekulasi bullish mereka. World Gold Council (WGC) mengatakan dalam pekan ini, bahwa permintaan untuk logam mulia turun 16 persen pada kuartal kedua, dipimpin oleh penurunan permintaan dari India dan China.
Reli bullion tahun 2014 menantang perkiraan bearish dari Goldman Sachs Group Inc. dan mengalahkan gain untuk langkah-langkah yang lebih luas dari ekuitas, obligasi dan komoditas. Kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETP terbesar yang berbasis logam, menuju penurunan mingguan kedua beruntun. Miliarder hedge fund manager, John Paulson telah terus mempertahankan dalam fund untuk tidak berubah selama empat kuartal berturut-turut.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,7 persen untuk menetap di $ 1,306.20 per ons pada pukul 1:37 siang di Comex New York, penurunan terbesar sejak 31 Juli. Perdagangan adalah 44 persen di atas rata-rata 100 hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Serangan Ukraina ke Konvoi Bersenjata Dari Rusia Tekan Bursa Eropa
Saham Eropa memangkas reli mingguan, menghapus gain di jam terakhir perdagangan, setelah Pemerintah Ukraina mengatakan sebagian pasukannya telah menghancurkan konvoi militer dari Rusia yang memasuki negara mereka.
Saham SVG Capital Plc. kehilangan 4,5 persen setelah Permira Holdings Ltd. menjual seluruh sahamnya di perusahaan tersebut. Saham BHP Billiton Ltd. naik 1,2 persen setelah perusahaan tambang terbesar dunia tersebut mengatakan akan merubah atau spin off beberapa aset yang mereka miliki. Saham Hennes & Mauritz AB menguat setelah membukukan lonjakan penjualan pada bulan lalu.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4 persen, penurunan terbesar indeks dalam seminggu, menjadi 329,72 pada penutupan perdagangan di London, menghentikan kenaikan mingguan menjadi 1,5 persen. Indeks tersebut telah menguat sebanyak 0,9 persen pada hari sebelumnya. Indeks Stoxx Europe 600 telah turun sebanyak 5,7 persen dari level tertinggi enam tahun yang dicapai pada 10 Juni yang lalu setelah Presiden AS, Barack Obama mengizinkan serangan udara terhadap gerilyawan di Irak serta tumbuhnya kekhawatiran bahwa pertempuran di Ukraina akan mengganggu perdagangan dunia.
Juru bicara militer Ukraina, Andriy Lysenko, kepada para wartawan di Kiev mengatakan bahwa pasukan pemerintah termasuk dalam kendaraan militer yang tiba semalam, Jumat (15/08), melalui perbatasan yang dikuasai oleh pemberontak. Tentara Ukraina masih terus berada dalam situasi kontak senjata, termasuk gempuran dari Rusia. Pemerintah Rusia mengatakan prihatin tentang serangan terhadap konvoi yang membawa bantuan tersebut.
Saham Di Wall Street Pun Sempat Guncang
Saham-saham di bursa Wall Street, AS, pun sempat diguncang oleh berita dirudalnya kendaraan bersenjata Rusia oleh pihak Ukraina, karena melewati daerah perbatasan.
Namun kekhawatiran para pelaku pasar saham insiden tersebut akan menimbulkan konflik senjata antara kedua negara itu surut setelah Moskow membantah adanya serbuan militer, dan Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan akan melakukan pertemuan dengan Rusia di Berlin.
Pada perdagangan Jumat (15/8/2014), indeks Dow Jones turun 50,67 poin (0,3%) ke level 16.622,91. Dilansir dari AFP, Sabtu (16/8/2014), Dow Jones sempat turun 0,5% karena berita dari Ukraina itu.
Sementara indeks S&P500 naik 0,12 poin (0,01%) ke level 1.955,06. Indeks Nasdaq naik 11,92 poin (0,27%) ke level 4.464,93.
Bursa saham AS positif dalam dua hari berturut-turut, meski ada ketegangan geopolitik di Irak dan Ukraina. Karena ada sinyal pertumbuhan ekonomi AS akan terus terjadi. (*)