Semua  

Masa Uji Coba, Air PDAM Bantul Tidak Stabil Mengalir

Direktur Utama PDAM Bantul, Drs Yudhi Indarto MM.
Direktur Utama PDAM Bantul, Drs Yudhi Indarto MM.

AIR merupakan salah satu kebutuhan penting bagi kita, setiap hari kita pasti membutuhkannya. Patut diakui di beberapa tempat kini agak susah mendapatkan air bersih yang berkualitas, untuk itu langganan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi salah satu solusinya. Namun kadang ditemukan distribusi air dari PDAM ternyata jauh dari harapan. Seperti yang dialami sebagian pelanggan PDAM Bantul wilayah Sedayu dan Guwosari Pajangan. Akhir-akhir ini di kedua wilayah kecamatan tersebut distribusi air PDAM Bantul tidak stabil. Kadang air yang mengalir dari kran pelanggannya keluar sangat deras namun kadang hanya mengalir pelan, menetes, bahkan malah mati total alias tidak mengalir sama sekali. Kualitas airnya pun juga tidak menentu, kadang sangat jernih namun tak jarang air yang mengalir cenderung keruh sehingga sering ditemukan adanya endapan kehitaman di tempat penampungan para pelanggan beberapa saat kemudian.

Tentu kalau dibiarkan terus-menerus tanpa ada keterangan resmi dari PDAM Bantul selaku penyedia air, kondisi seperti ini akan memicu berbagai reaksi dari para pelanggannya.  Seperti halnya warga Perumahan Griya Kencana Permai Sedayu Bantul, misalnya, karena kualitas mutu air sumurnya dangkal kurang begitu baik di lokasi tersebut, maka warga perumahan yang terletak di Jalan Wates Km 10 berlangganan air PDAM Bantul.  Kondisi air PDAM yang tidak menentu mengalir tersebut tentunya sangat dirasakan dampaknya oleh warga perumahan ini.

Menurut  Ketua RT 38 Perumahan GKP, Muhamad Juaini, akhir akhir ini aliran air PDAM di rumahnya sering mati, hal tersebut juga dirasakan oleh para tetangga kanan-kirinya. Letak rumahnya di Blok A memang kebetulan posisinya ada di atas, di kompleks perumahan yang dihuni kurang lebih 600 KK ini.

Begitu juga yang dirasakan warga lainnya, Nur B SE. Bapak dua anak warga Blok B Perumahan GKP ini bahkan mengaku beberapa kali telah mengadu dan mengeluhkan persoalan tersebut ke pihak PDAM Bantul.

Ditemui Fajar Rianto dari FAKTA (3/1), Direktur Utama PDAM Bantul, Drs Yudhi Indarto MM, di kantornya mengakui adanya persoalan tersebut. Menurut Yudhi, saat  ini sedang diberlakukan masa uji coba untuk distribusi air di wilayah Sedayu dan Guwosari Pajangan. Masa uji coba itu dilakukan dalam rangka peningkatan pelayanan bagi pelanggan PDAM nantinya. Hal tersebut berkaitan dengan proses rencana kerja sama PDAM Bantul dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang dikelola Pemerintah Provinsi DIY. Lokasi intake (bangunan penangkap air baku) SPAM Regional DIY ada di sebelah utara jembatan Bantar. SPAM Regional DIY sendiri sementara akan memproduksi 200 liter/detik untuk mensuplai wilayah Bantul dan Sleman. Jadi yang akan didistribusikan ke pelanggan PDAM (masyarakat) nantinya berasal dari air baku permukaan dalam hal ini air Sungai Progo yang diolah SPAM Regional.

“Ke depan untuk wilayah Sedayu, Pajangan dan Bangunjiwo disuplai dari air produksi SPAM Regional. Status PDAM Bantul membeli air curah atau kulakan dari SPAM Regional untuk didistibusikan kembali kepada para pelanggannya,” jelas Yudhi.

Tidak dipungkiri jika masih ditemui adanya pipa yang bocor saat dilakukan masa uji coba, padahal pipa tersebut satu jalur dengan pelanggan maka dengan terpaksa aliran air distribusi harus dimatikan. Untuk diketahui, topografi (keadaan kawasan) wilayah Sedayu, Guwosari Pajangan dan juga Bangunjiwo Kasihan Bantul naik-turun sehingga aliran air PDAM butuh waktu untuk kembali mengalir normal pulih seperti semula. Apalagi untuk lokasi yang posisinya ada di ujung, dengan jarak pipa yang lumayan panjang, untuk mengalir normal tentu butuh waktu yang lebih lama pula.

Masa uji coba tersebut diperkirakan hingga akhir bulan Feberuari ini. Sedang wilayah Bantul, ungkap Yudhi, dapat jatah pasokan air dari SPAM Regional sebanyak 150 liter/detik atau 100 liter/detik lebih banyak daripada pasokan air untuk jatah PDAM Sleman.

“Untuk PDAM Bantul saat ini tercatat  ada 16 ribu lebih pelanggan. Dengan adanya pasokan debit 150 liter/detik dari SPAM Regional nantinya bisa mensuplai 15 ribu pelanggan rumahan, sehingga ke depan PDAM Bantul diharapkan tidak mikir lagi kalau ada pelanggan baru,” pungkasnya.  (F.883) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks