MARKAS Korps Marinir Kota Bitung nyaris dibom teroris, tapi dapat ditumpas oleh pasukan anti teroris dari pihak TNI dan Polri. Ini karena kesigapan dan kejelian tingkat intelejensi dari TNI dan Polri sehingga kejadian itu dapat dengan cepat dituntaskan dan langsung dilumpuhkan. Kejadian ini adalah simulasi pada acara “Apel Kesiapsiagaan BNPT Bersama TNI Polri Siap Mengamankan Wilayah Sulut Dari Ancaman Tindak Pidana Terorisme” yang berlangsung pada hari Kamis (16/11/2017). Acara pada saat itu dipimpin oleh Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI R Gautama Wiranegara, yang didampingi oleh Kapolda Provinsi Sulawesi Utara, Irjen Pol Bambang Waskito, di Markas Korps Marinir Kota Bitung.
Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI R Gautama Wiranegara, saat ditemuai awak media usai menyaksikan simulasi dari pasukan anti teror didampingi Kapolda Sulut, mengatakan,”Kemarin sudah dijelaskan bahwa sudah ada yang ditangkap dan sudah dibawa ke Kelapa Dua. Memang kita sudah antisipasi sejak lama, apalagi Kapolda sudah menggelar operasi dan itu hasilnya sudah terbukti yang kemarin itu. Kita, TNI-Polri yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, selalu siap siaga”.
Di tempat yang sama, Kapolda Provinsi Sulawesi Utara, Irjen P :ol Bambang Waskito, mengatakan,”Ya tadi ada apel kesiapsiagaan. Kita tadi sudah menjelaskan data-data baru dan ini sangat bermanfaat bagi personil-personil yang terlibat dalam operasi ‘Aman Nusa Tiga’ yang kita gelarsejak Marawi meletus, yaitu ada juga gabungan TNI-Polri dan masyarakat yang ada di sana. Ini semua memperkuat personil wilayah sehingga setiap ada kapal masuk, setiap perahu masuk di mana dia mendarat langsung kita periksa baik dokumennya, orangnya atau penumpangnya maupun barang-barang yang dibawanya. Dengan begitu hadirnya BNPT ini sangat bermanfaat sekali, lebih kompak, lebih bersinergitas lagi, untuk menghalau mereka yang dari sana maupun dari sini ke sana. Dan kemarin juga sudah terbukti dari sini menuju ke sana juga kami sudah tangkap’’.
Tentunya dengan kesigapan dan kecepatan pihak TNI – Polri ini dapa menjadi jaminan keamanan di wilayah Sulawesi Utara, terutama di wilayah perbatasan. (F.1009)