PENUTUPAN Bandar Udara Ngurah Rai di Bali dipastikan diperpanjang hingga Sabtu tengah hari (11/07) akibat dampak letusan Gunung Raung di Jawa Timur.
Langkah itu ditempuh setelah jalur penerbangan, yang dilalui pesawat dengan tujuan Bali dan sebaliknya, dipenuhi dengan abu vulkanik dan awan panas yang dapat berbahaya bagi pesawat.
“Notam (Notice to Airmen atau pemberitahuan kepada personel operasi penerbangan) baru saja dikeluarkan bahwa Bandara Ngurah Rai akan tetap ditutup sampai 12.00 WITA,” kata Kepala Humas PT Angkasa Pura 1, yang antara lain membawahi Bandar Udara Ngurah Rai Bali, Ida Bagus Ketut Juli Adnyana Jumat malam (10/07).
Kendati demikian, lanjutnya, penutupan dapat diperpanjang lagi apabila jalur penerbangan masih terganggu.
Pembatalan 277 penerbangan, bukan 168
Sedianya bandar udara diharapkan dapat beroperasi kembali Jumat malam tetapi situasi belum memungkinkan. Selain Bandara Internasional Ngurah Rai, dua bandar udara yang masih ditutup adalah Bandara Blimbingsari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro di Jember.
Dikatakan oleh Ida Bagus Ketut Juli Adnyana, akibat penutupan Bandar Udara Ngurah Rai terdapat 277 penerbangan yang dibatalkan, bukan 168 sebagaimana yang dikatakan sebelumnya.
“Dari 277 penerbangan itu, 160 adalah penerbangan domestik dan 117 penerbangan internasional.”
Adapun jumlah penumpang yang batal berangkat dari salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu, menurut Kepala Humas PT Angkasa Pura 1 Ida Bagus Ketut Juli Adnyana, mencapai 19.453 orang.
“Itu baru penumpang yang batal berangkat, belum penumpang yang seharusnya tiba,” tuturnya kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.
Dari lima bandara yang sebelumnya ditutup, dua bandar udara di Pulau Lombok sudah dibuka Jumat sore. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com