FAKTA – Upaya modernisasi layanan transportasi di Jawa Timur kembali diperkuat dengan langkah strategis Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur.
Kini, Terminal Kertajaya resmi beroperasi menggunakan sistem digital melalui penerapan Terminal On System (TOS), Rabu (18/6/2025).
Inisiatif ini merupakan wujud nyata pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Kepala Dishub Jatim, Nyono, menjelaskan bahwa tantangan sektor transportasi saat ini semakin kompleks.
Di tengah meningkatnya tuntutan publik terhadap pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan, digitalisasi menjadi solusi yang tak terhindarkan.
Menurutnya, sistem TOS hadir sebagai bentuk adaptasi terhadap kebutuhan zaman serta perkembangan teknologi digital yang terus melaju.
“Dunia transportasi tidak bisa lagi berjalan dengan cara lama. Kami butuh sistem yang terintegrasi, efisien, dan bisa diakses publik dengan mudah. TOS adalah bagian dari upaya itu,” tegas Nyono.
Dengan TOS, layanan di Terminal Kertajaya kini mengandalkan sistem berbasis digital untuk retribusi, pengelolaan kendaraan, hingga pemantauan aktivitas terminal secara real-time.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap, penerapan sistem ini mampu meningkatkan efisiensi pelayanan, mencegah kebocoran retribusi, serta memberi kenyamanan lebih bagi para pengguna jasa transportasi.
Peresmian ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk replikasi sistem serupa di terminal-terminal lain di wilayah Jawa Timur.
“Untuk itu, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur menghadirkan program Terminal On System (TOS), sebuah sistem digitalisasi layanan terminal yang terintegrasi dan berbasis data real-time,” katanya.
TOS menurutnya juga untuk mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari terminal tipe B di Jawa Timur.
Melalui TOS, berbagai layanan di terminal dapat dikembangkan dalam satu sistem terpadu.
Melalui TOS, pihaknya ingin mendorong terciptanya akuntabilitas dalam penerimaan retribusi daerah, perbaikan tata kelola terminal, penguatan layanan publik berbasis data dan kenyamanan dan keselamatan pengguna transportasi umum.
“Dan yang lebih penting, semua penerimaan dari retribusi terminal ini akan kembali digunakan untuk peningkatan fasilitas prasarana terminal seperti penyediaan ruang istirahat untuk driver dan crew dan tempat untuk perbaikan armada apabila terjadi kendala dalam perjalanan,” ujarnya.
Nyono mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terealisasinya TOS di terminal tipe B, baik itu dari Komisi C DPRD Jatim, Bank Indonesia, Bank Jatim,
“Kami juga mengucapkan terima kasih yang luar biasa kepada para pelaku usaha transportasi umum baik AKDP maupun AKAP yang terus berkomitmen untuk turut serta dalam pembaharuan sistem transportasi di Jawa Timur,” pungkasnya. (hms/nyo)






