Semua  

Lamongan Dijadikan Lumbung Benih Jagung Nasional

Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, saat mencanangkan Lamongan, Jawa Timur, sebagai lumbungnya benih jagung nasional.
Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, saat mencanangkan Lamongan, Jawa Timur, sebagai lumbungnya benih jagung nasional.

MENTERI Pertanian RI, Amran Sulaiman, mencanangkan Lamongan, Jawa Timur, sebagai lumbungnya benih jagung nasional. Dia juga akan mendorong ekspor benih jagung dari Lamongan. Itu disampaikannya usai Panen Raya Padi dan Serap Gabah Petani di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/3).

Terkait rencana itu, selain soal kualitas, kementan bakal memberikan bantuan dalam packaging produk benih. Sehingga bisa dijual dengan harga Rp 75 ribu per kilogram.

Amran juga menyampaikan dukungannya untuk program kawasan jagung modern seluas 10 ribu hektar yang dicanangkan Bupati Lamongan, Fadeli. Terlebih, kementan sudah meneken kesepakatan dengan negeri Jiran, Malaysia, untuk ekspor jagung 3 juta ton.

“Kami siap kasih benih jagung dengan varietas yang memiliki potensi produktivitas antara 9 hingga 14 ton per hektar. Untuk Lamongan, tidak hanya untuk 10 ribu hektar, tapi 15 ribu hektar, anggarannya sudah siap, “ ucap dia di hamparan sawah padi di Desa Tritunggal.

Selain dengan Malaysia, Amran menyebut sudah melakukan kesepakatan serupa dengan Papua Nugini. “Timor Leste akan menyusul belanja pangan di Indonesia,” imbuh dia.

Dia juga menyatakan siap mengirimkan benih padi Inpari 32 dan 33 seperti yang diinginkan Bupati Lamongan. “Bupati Lamongan ini sepak terjang dan semangatnya luar biasa soal pertanian. Pengajuan bantuannya tidak perlu lewat provinsi, potong kompas saja biar cepat, “ katanya menambahkan dalam acara yang juga dihadiri Aster KASAD, Mayjend TNI Komaruddin Simanjuntak.

Di tempat yang sama, Mentan Amran Sulaiman menyerahkan secara simbolis bantuan berupa benih cabai, alat penetas telur, traktor roda empat, hand tractor dan mesin translanter padi.

Soal harga gabah yang turun saat panen, Amran memberikan jaminan Bulog akan menerima berapa pun yang dikirim petani. Dia juga memastikan Bulog bakal membeli gabah petani sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 3.700,- per kilogram.

“Kami mendengar harga gabah saat ini Rp 3.300. Mulai hari ini hingga 2 bulan ke depan kami akan terus keliling, memastikan gabah petani dibeli Rp 3.700,- dan Bulog harus terima berapa pun yang dikirim petani. Ini sudah perintah presiden,” tegasnya.

Dia menyampaikan apresiasi pada Bulog yang sudah menaikkan serapan menjadi 14 ribu ton per hari, dari yang sebelumnya 2 ribu ton per hari. Dia berharap itu masih bisa dinaikkan lagi menjadi 20 ribu ton per hari.

Sementara Bupati Fadeli sudah menyatakan kesanggupan Lamongan untuk menjadi produsen benih jagung dengan kualitas untuk kebutuhan ekspor. Itu dilakukan dengan telah dibukanya kawasan pertanian jagung modern seluas 10 ribu hektar.

Bupati mengungkapkan sudah sukses membuka kawasan pertanian jagung modern seluas 100 hektar yang mampu menghasilkan produktivitas 10,6 ton per hektar. Kawasan ini setiap minggu dijadikan percontohan oleh petani untuk diterapkan di daerahnya. “Dan kini kami mengembangkan kawasan serupa di lahan seluas 10 ribu hektar. Berbagai program inovatif di bidang pertanian ini sebagai ikhtiar kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Fadeli.

Di tahun 2016, luas tanam jagung mencapai 65.737 hektar, terealisasi panen seluas 61.349 hektar dengan produksi mencapai 372.162 ton dan produktivitas 6,2 ton per hektar. Ini berarti naik 15 persen dibanding produksi tahun 2017 yang 323 ribu ton.

Untuk komoditi padi, bupati menyebut sudah membuka kawasan percontohan pertanian modern dengan menggunakan benih Inpari 32 dan 33. Varietas ini mampu mencapai produktivitas 10 ton per hektar. Selama tahun 2016, luas tanam padi di Lamongan mencapai 158.160 hektar dengan produksi 1.053.796 ton dan produktivitas 6,6 ton per hektar. Dia berharap produktivitas di tahun 2017 ini bisa dinaikkan 10 persen. (Abdul Muntolib)