Semua  

KWANYAR BERTAKBIR

“ALLAAHU Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu Akbar walillaahil hamd”. Takbir asma Allah telah dikumandangkan pertanda puasa Ramadhan sudah rampung, dan bersambut hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 H, yang bertepatan jatuh pada hari Jumat, 15 Juni 2018 Masehi. Umat muslim sedunia melafalkan asma Tuhan Maha Besar sebagai ungkapan kemenangan setelah sebulan lamanya menempa diri meraih ampunan Tuhan dengan harapan menjadi hamba yang bertaqwa seutuhnya. Dan, malam takbiran sudah menjadi tradisi di akhir ramadhan, dilakukan umat muslim untuk menyambut hari raya Idul Fitri.  Takbiran di setiap daerah memiliki cara berbeda dengan kekhasan yang beragam.

Bagi masyarakat di Indonesia gelar takbiran umumnya selain dilaksanakan secara berjemaah di masjid maupun mushola, juga dilakukan dengan cara berkendara berkeliling mengitari kawasan kota yang ada di wilayahya. Hal itu pula yang dilakukan masyarakat Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Namun sejak dua tahun lalu warga Kwanyar sudah meninggalkan cara takbiran seperti itu, dan sebagai gantinya pelaksanaan takbiran dilakukan dengan cara dihelat di panggung yang disediakan di dusun-dusun desa masing-masing.

Inisitiatif warga merayakan takbiran dengan cara seperti ini selain demi keamanan, lebih daripada itu juga agar lebih khusuk dalam dzikir takbir. Demikian seperti dijelaskan K H Umar Sirojul Islam selaku penggagas dan sekaligus panitia acara saat diwawancarai oleh Moh Hasan dari FAKTA. “Takbir dengan cara ini selain agar lebih khusyuk tentu juga demi keamanan,” terang kyai muda Ketua PAC Ansor Kwanyar ini.

Inisiatif kreatif warga ini mendapat dukungan dari unsur muspika wilayah Pemerintah Kecamatan Kwanyar dan elemen masyarakat wilayah setempat, di antaranya PAC Ansor Kwanyar dan Aliansi Pemuda Kwanyar (APK) serta organisasi Karang Taruna se-wilayah Kecamatan Kwanyar. Dukungan Pemerintah Kecamatan Kwanyar pun diwujudkan dalam agenda melombakan kelompok takbiran tersebut.

Penilaian dilakukan langsung oleh Camat Kwanyar dengan cara mengunjungi panggung-panggung tempat takbir digelar. Sepanjang perjalanan, Camat Iwan Setiawan akrab menyapa warganya.

Camat Iwan tak sendirian bertindak sebagai juri. Tetapi dalam rangkaian penilaian ini ikut serta sebagai juri lain di antaranya perwakilan dari Koramil, Kapolsek AKP Iriyanto SH dan M Lutfi, Kepala UPT Kwanyar. Sepanjang perjalanan, sejumlah personil dari Koramil, Polsek, dan Banser dilibatkan mengawal iring-iringan rombongan Muspika Kwanyar. Turut serta dalam rombongan itu anggota APK.

Penjurian lomba takbiran yang diadakan pada Kamis malam (14 Juni 2018) dikelompokkan menjadi tiga bagian wilayah Kwanyar; utara, timur, dan barat. Dari masing-masing wilayah dipilih 2 kelompok terbaik. Dari 14 kelompok peserta tahun ini, 6 kelompok takbiran terbaik sudah diputuskan juri sebagai pemenangnya. Wilayah bagian barat, juara pertama diduduki kelompok peserta dengan nomor 01 dari Dusun Beringin. Posisi kedua ditempati kelompok nomor 03 Darul Mustofa. Wilayah timur, juara satu dimenangkan kelompok nomor 07 Sahir Maria dan juara kedua nomor 05 Baitul Makmur, keduanya dari Desa Pesanggrahan. Sementara untuk bagian utara, juara satu dan dua, peserta nomor 01 Resek Dusun Sekepay dan 12 dari kelompok Jagalan Komuniti. Dari keenam terbaik itu terpilih satu kelompok pemenang juara umum yaitu kelompok peserta 01 dari Dusun Beringin, Desa Kwanyar Barat.

Masih dalam rangkaian acara yang bertajuk Kwanyar Bertakbir, seusai pembacaan urutan pemenang diumumkan oleh Kepala UPT M Lutfi, kepada para peserta dihadiahkan sejumlah uang pembinaan. Penyerahan hadiah dilakukan bergantian dimulai dari Camat, Kapolsek dan Ketua PAC Ansor.

Acara ditutup dengan makan malam bersama, yang penyajiannya bercirikan cara makan ala santri, nasi disuguhkan di atas nampan besar dan lauknya ditata sedemikian rupa sehingga bisa disantap oleh 4 atau 5 orang sekalgus. (F.1005)