
IBU Negara Republik Indonesia, Mufidah Jusuf Kalla, Selasa (3/4) mengunjungi Puskesmas Petang II, Pelaga, Petang. Dalam lawatannya, istri dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Moh Jusuf Kalla, ini terkesima mendengar program kesehatan untuk masyarakat Badung.
Kehadiran Nyonya Mufidah Jusuf Kalla bersama rombongan disambut Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, beserta Wakil Bupati, Ketut Suiasa, Ketua DPRD Badung, Putu Parwata, Kadis Kesehatan, dr Putra Suteja, dan pimpinan OPD lainnya.
Masyarakat Badung, terutama Pelaga juga turut menyambut kedatangan ibu negara tersebut. Tiba di lokasi pukul 16:15 Wita, Nyonya Mufidah Jusuf Kalla langsung menyapa masyarakat yang tengah menyimak sosialisasi kesehatan terkait bahaya serta penanggulangan kanker serviks dan TBC.
Dalam kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menceritakan program kesehatan yang diberikan kepada masyarakat Badung. Bahkan, pihaknya telah berhasil mewujudkan program Tri Kona yaitu lahir, hidup, mati ditanggung pemerintah, lahir juga langsung mendapatkan akte kelahiran gratis. Biaya kesehatan telah ditanggung penuh melalui program Krama Badung Sehat (KBS). Selain itu, 62 unit ambulance telah diluncurkan yang disebar di desa dan kelurahan se-Badung.
“Wah bagus itu (program kesehatan, red),” ucap Nyonya Mufidah Jusuf Kalla terkesima mendengarkan paparan orang nomor satu di Badung itu seraya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat masyarakat Badung.
Bupati Giri Prasta juga memaparkan pemberian santunan kematian sebesar Rp 10 juta., yang diterima langsung oleh ahli waris. Selain itu juga ada santunan penunggu pasien maksimal Rp 5 juta. “Kami juga menyantuni para lansia. Jadi, dari lahir, hidup, sampai mati sudah dibiayai pemerintah,” katanya.
Pejabat asal Pelaga, Petang, itu juga menjelaskan jika masyarakat di Gumi Keris telah menikmati lima bidang prioritas. Seperti bidang sandang, pangan dan papan; Kesehatan dan Pendidikan; Jaminan Sosial dan Ketenagakerjaan; Seni, Adat, Agama dan Budaya; dan Pariwisata. Giriasa juga ingin mewujudkan masyarakat Badung yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Bung Karno. (Rilis)