KELURAHAN Meri, Kota Mojokerto, Selasa (22/3) dinilai tim penilai lapangan dari Provinsi Jawa Timur dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat. Ini setelah Kelurahan Meri dinyatakan sebagai tiga besar terbaik gotong royong mewakili Kota Mojokerto setelah pada tanggal 15 Maret lalu dilakukan penilaian administrasi dan penilaian presentasi dari 21 Kota dan Kabupaten se-Jawa Timur.
Dalam penilaian lapangan itu, tim penilai akan menilai dari berbagai bidang pemberdayaan. Antara lain bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang lingkungan, bidang sosial budaya dan keamanan.
Pada bidang kemasyarakatan, tim penilai akan meninjau tiga pos kamling terpadu dengan free wifi untuk masyarakat di lingkungan Kuwung dan lingkungan Meri juga taman wisata Benteng Pancasila. Di bidang ekonomi peninjauan dilakukan di industri batik tradisional Bu Dar dan industri kripik Winda Agung di Griya Permata Meri.
Khusus untuk bidang ekonomi, program Pembiayaan Usaha Syariah (Pusyar) juga menjadi andalan. Pembiayaan pinjaman tanpa bunga, tanpa biaya asuransi dan tanpa biaya administrasi ini menjadi unsur penting yang akan dinilai tim penilai lapangan.
Bidang sosial budaya dan kegamaan yaitu Poskesdes lingkungan Meri, PKK Kelurahan Meri, Masjid Wakaf di lingkungan Kuwung dan sanggar tari Asmorodono. Sementara untuk bidang lingkungan yaitu bank sampah lingkungan Griya Permata Meri, bedah rumah di lingkungan Tropodo dan Kebun Toga PKK Kelurahan Meri.
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, menyambut baik kegiatan penilaian lomba gotong royong tingkat provinsi di Kota Mojokerto ini. Karena kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi perkembangan pembangunan guna meningkatkan motivasi dan kreativitas pembangunan serta pemberdayaan masyarakat kelurahan. Di mana seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di kelurahan dilaksanakan secara terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat.
“Terpilihnya Kelurahan Meri yang masuk nominasi tiga terbaik gotong royong tingkat Provinsi Jatim tahun ini, saya berharap dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Kota Mojokerto. Peran serta masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sangat diperlukan sehingga kesejahteraan masyarakat akan terus tercapai,” tuturnya.
Dengan lomba tersebut, walikota juga berharap semangat kebersamaan dan kegotongroyongan masyarakat akan selalu tumbuh. Yang nantinya diharapkan bisa mengakar, melembaga dan melestarikan kehidupan bermasyarakat. Sehingga menjadikan masyarakat hidup rukun dan damai dalam mengisi pembangunan. Khususnya dalam hal kemasyarakatan, ekonomi, social, budaya dan agama serta lingkungan.
Salah satu yang menjadi program unggulan Kota Mojokerto dalam penilaian ini yaitu program Pusyar. Dengan program unggulan Pemerintah Kota Mojokerto ini terbukti bisa mewujudkan perekonomian yang berkeadilan dan berbasis syariah. “Berkat program ini, pengusaha produk khas Kota Mojokerto seperti pengusaha batik, pengusaha sepatu, pengusaha katering dan kecil lainnya dapat tumbuh. Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto kini semakin meningkat,” tutur walikota. (F.325) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com