Semua  

Kontes Bonsai Berskala Nasional Meriahkan HUT Mangupura Ke-8 Diikuti 348 Peserta Dari Indonesia

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Badung, I B A Yoga Segara, membuka Kontes Bonsai Berskala Nasional di Kabupaten Badung oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia di areal Parkir Timur Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Rabu (25/10/2017).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Badung, I B A Yoga Segara, membuka Kontes Bonsai Berskala Nasional di Kabupaten Badung oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia di areal Parkir Timur Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Rabu (25/10/2017).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Badung, I B A Yoga Segara, membuka Kontes Bonsai Berskala Nasional di Kabupaten Badung oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia di areal Parkir Timur Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Rabu (25/10/2017).
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Badung, I B A Yoga Segara, membuka Kontes Bonsai Berskala Nasional di Kabupaten Badung oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia di areal Parkir Timur Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Rabu (25/10/2017).

KONTES bonsai berskala nasional di Kabupaten Badung oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Badung secara resmi dibuka oleh Bupati Badung yang diwakili Asisten I (Pemerintahan dan Kesra) Sekda Badung, Ida Bagus Agung Yoga Segara, Rabu (25/10). Kegiatan rutin dalam rangka menyambut sekaligus memeriahkan HUT ke-8 ibu kota Kabupaten Badung, Mangupura, tersebut diikuti oleh 348 peserta dari beberapa daerah di Indonesia. Sementara tema yang diangkat adalah ‘Anggugah Shanti’ yang bermakna menciptakan kedamaian.

Hadir dalam pembukaan tersebut, Ketua DPRD Badung, I Putu Parwata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, I Putu Eka Merthawan, Ketua PPBI Korcab Bali, Winarto Selamat, Pengurus PPBI Cabang Badung, para dewan juri, dan peserta kontes.

Yoga Segara saat membacakan sambutan Bupati Badung menyampaikan, bonsai merupakan sebuah karya seni yang hidup dan mempesona, serta terus berkembang hingga saat ini. Bonsai yang merupakan miniatur pohon di alam diakuinya memiliki nilai seni yang dapat dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata yang ada di Bali, khususnya Badung. Selain itu, bonsai juga dipandang mampu menjadi solusi sebagai tanaman penyejuk bagi masyarakat. Apalagi di tengah makin banyaknya lahan subur yang beralih fungsi, seiring dengan perkembangan laju pertumbuhan penduduk. “Bonsai sebagai sarana kreativitas penyaluran hobi juga memiliki nilai ekonomis yang diharapkan mampu menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Pemkab Badung sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia Kabupaten Badung dan panitia penyelenggara atas partisipasinya dalam memeriahkan HUT ibu kota Kabupaten Badung, Mangupura, ke-8, tahun 2017, yang jatuh pada 16 November 2017.

“Besar harapan saya, semoga kegiatan ini dapat menginspirasi seluruh masyarakat dengan keindahan miniatur bonsai, sehingga dapat memberi kesejukan dan keteduhan bagi penikmatnya. Hal ini selaras dengan tema yang diambil, yakni Anggugah Shanti,” tegasnya.

Pembina PPBI Bali, Wisnu Bawa Temaja, menambahkan, beberapa nilai. Pertama, bonsai bernilai seni budaya. Kedua, bernilai edukatif kepada anak-anak dan masyarakat tentang pohon langka yang belum pernah dilihat, seperti pohon Lohansung, Sentigi, Kupak Landak, dan sebagainya. Ketiga, bernilai ekonomis. “Di sini sudah ada transaksi antar-penggemar dan penghobi mereka. Bahkan pada hari yang ketiga mencapai Rp 500 juta,” terangnya. Sementara, keempat, bonsai dikatakan bernilai estetika dan sebagai ajang berkumpulnya para penggemar bonsai.

Sementara itu Ketua PPBI Cabang Badung, Dewa Made Susana, mengatakan, kontes tersebut dilaksanakan selama tujuh hari, yakni 22-29 Oktober 2017 di areal Parkir Timur Jaba Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung. “Adapun jumlah peserta yang ikut kontes adalah 348 orang yang berasal dari Surabaya, Bekasi, Semarang, Malang, Situbondo, Bondowoso, Madura, Sumbawa, Lombok, dan Bali,” rincinya. (Rilis)