Semua  

Komisi V DPR RI Usulkan Kutuh Sebagai Percontohan Desa Mandiri Nasional

Wabup Badung, Ketut Suiasa, saat menerima rombongan Komisi V DPR RI di Aula Kantor Desa Kutuh, Selasa (1/8).
Wabup Badung, Ketut Suiasa, saat menerima rombongan Komisi V DPR RI di Aula Kantor Desa Kutuh, Selasa (1/8).

Wabup Suiasa : Kutuh Desa Role Model Dalam Pengembangan Potensi Desa Di Badung

Wabup Badung, Ketut Suiasa, saat menerima rombongan Komisi V DPR RI di Aula Kantor Desa Kutuh, Selasa (1/8).
Wabup Badung, Ketut Suiasa, saat menerima rombongan Komisi V DPR RI di Aula Kantor Desa Kutuh, Selasa (1/8).

SETELAH ditetapkan menjadi role model pembangunan desa di Badung, Desa Kutuh diusulkan menjadi percontohan pembangunan desa yang mandiri di Indonesia oleh Komisi V DPR RI. Atas penilaian tersebut, Wabup Badung, Ketut Suiasa, yang menyambut rombongan Selasa (1/8) di Aula Kantor Desa Kutuh mengaku mengapresiasi dan menyambut baik niatan tersebut. “Niatan Komisi V DPR RI ini seiring dengan niatan kami di Pemkab Badung yang telah memastikan Kutuh sebagai desa role model dalam pengembangan potensi desa dan masyarakat desa di Badung. Ini sekaligus memberikan pengakuan dari wakil rakyat kita bahwa Desa Kutuh ini layak, pantas dan patut dijadikan contoh bagi pembangunan desa dan masyarakat desa itu sendiri,” paparnya ditemui usai menjamu rombongan komisi V DPR RI.

Pengakuan kepada Desa Kutuh juga diterangkannya sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo yang membangun Indonesia dari pinggiran. Di mana Pemkab Badung mengejawantahkan hal tersebut dengan pembangunan dari desa. Dengan pengakuan DPR RI tersebut diartikannya ada pengakuan secara politis terhadap kebijakan di Pemkab Badung yang menjadikan Kutuh menjadi role model pembangunan desa di Badung. Hal tersebut membuat pihaknya yakin bahwa apa yang pihaknya pikirkan, maupun kebijakan yang diambil ke depan untuk menjadikan Kutuh sebagai role model sudah baik dan benar. “Jadi kami harus segera berprogress menjadikan Kutuh sebagai desa mandiri yang akan menjadi percontohan. Karena itu kami akan selalu bersinergi dengan komponen desa dan masyarakat Desa Kutuh, untuk mewujudkan Desa Kutuh yang mandiri nantinya,” tegasnya.

"Kita akan belajar banyak dari Kutuh. Kami mengapresiasi kemajuan dan kesuksesan desa ini menjadi desa mandiri".
“Kita akan belajar banyak dari Kutuh. Kami mengapresiasi kemajuan dan kesuksesan desa ini menjadi desa mandiri”.

Disadarinya untuk mencapai tujuan tersebut tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab untuk mencapainya bukan hanya mengandalkan kemampuan fiskal semata, tapi Kutuh harus mampu memanfaatkan, memanaje keuangan yang dimiliki secara terarah, terukur, tepat sasaran dan tepat guna. Sehingga akan terjadi sesuatu yang koheren dan pararel antara potensi, fiskal dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. “Kita juga harapkan kemandirian ini tidak akan tergerus oleh masuknya akulturasi budaya lain. Sebab pola pergaulan di Kutuh sudah masuk ke modern dan global, namun kondisi tradisionalnya yang berbasiskan adat budaya saat ini harus dipertahankan dan jangan sampai terkikis,” harapnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menerangkan kunjungan pihaknya ke Kutuh dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Tekhnologi Tepat Guna bahwa ada desa di Kabupaten Badung, yaitu Desa Kutuh yang telah menjadi desa mandiri.

Kunjungan tersebut diakuinya sangatlah berharga dan ke-12 anggota komisi lainnya mengapresiasi pemaparan Bendesa Adat Kutuh. “Itulah pelajaran yang berharga bagi kami, betapa struktur adat mengambil peranan yang penting dalam menjaga tatanan kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Yang paling penting ia lihat dalam kunjungan kerja tersebut adalah bagiamana struktur adat menimbulkan tingkat partisipasi yang sangat tinggi di masyarakat. Di mana faktor utamanya adalah tempat yang lokasinya bukan tanah subur atau tergolong kritis, tapi masyarakatnya bisa hidup sejahtera karena potensi pariwisatanya. Rahasia Kutuh tersebut diakuinya akan coba digali dengan membawa kembali pengalaman tersebut ke dapil masing-masing anggotanya. Sehingga ke depan pihaknya bisa mengembangkan desa di wilayah dapil masing-masing berdasarkan potensinya. “Kita akan belajar banyak dari Kutuh. Kami mengapresiasi kemajuan dan kesuksesan desa ini menjadi desa mandiri,” tegasnya.

Ia berharap struktur adat di Kutuh benar-benar dijaga, utamanya dari indikasi ciri-ciri menurunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya struktur adat dalam menopang kehidupan masyarakat. Sebab Bali suistainable selama ini disadarinya karena didukung unsur adatnya, sehingga Bali menjadi aman dan nyaman dan itulah yang membuat wisatawan betah berwisata di Bali.

Sementara Bendesa Adat Kutuh, Made Wena, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Badung atas dukungannya dan kepada komisi V DPR RI yang telah berkenan berkunjung ke Kutuh. Tetapi di balik semua itu ia berharap pemkab terus memberikan support dan dorongan kepada Kutuh agar bisa menjadi lebih baik lagi. Apalagi Kutuh diinginkan menjadi laboratorium desa mandiri di Indonesia. Menjadikan Kutuh sebagai desa mandiri dan sejahtera diakuinya memang merupakan visi misi Desa Kutuh. Ke depan ia berharap pemkab tidak hanya menjadikan Kutuh role model pembangunan desa tanpa didukung penataan fasilitas yang ada. “Saya rasa komitmen bupati untuk menjadikan Kutuh sebagai role model sangat besar, tinggal kita menunggu waktu implementasi ide pemikiran tersebut,” imbuhnya. (Rilis)