KETUA PANITIA BMC V TIDAK TANGGUNG JAWAB

Benny.
Benny.

KEJUARAAN Nasional Sepatu Roda Bupati Malang Cup (BMC) Ke-V yang diselenggarakan Perserosi Kabupaten Malang ternyata sangat diragukan penyelenggaraannya dan patut dipertanyaan legalitasnya. Sebab, sampai berita ini dibuat, atlit sepatu roda dari berbagai daerah yang menjuarai even tersebut masih belum menerima hadiah kejuaraan yang dijanjikan.

Even sepatu roda BMC V yang menjanjikan total hadiah Rp 50 juta ini pun diduga fiktif. Sebab faktanya hadiah sebesar itu tidak diberikan kepada para juaranya. Pelaksanaan BMC V tanggal 11-13 Nopember 2016 diduga sarat permasalahan dan terkesan tidak transparan.

Menurut Ashari selaku Ketua KONI Kabupaten Malang yang sudah habis masa kerjanya sebagai Ketua Perserosi (Persatuan Sepatu Roda Seluruh Indonesia) Kabupaten Malang sejak April 2015 bahwa memang sampai sekarang Bupati Malang, Rendra Kresna, belum mau tanda tangan semua piagam penghargaan di even sepatu roda BMC V, entah sampai kapan.

Saat dikonfirmasi Didik Nurtjahjono dari FAKTA via ponselnya, Ashari terkesan saling lempar permasalahan dengan Ketua Panitia BMC V. Terbukti saat dikonfirmasi, Ashari malah melemparkan permasalahan ini ke Benny yang waktu itu sebagai Ketua Panitia BMC V.

Benny selaku Ketua Panitia BMC V dengan kata-kata yang tidak terpuji mengatakan kepada wartawan,”Goblok koen iku, lek gak diacc KONI yo gak oleh lomba nek wilayah stadion. Nek gak paham gak usah komen (Goblok kamu itu, kalau tidak disetujui KONI ya tidak boleh lomba di wilayah stadion. Kalau tidak paham tidak usah komentar)”. Begitulah kata-kata Benny seperti orang yang tidak berpendidikan dengan kemampuan yang sangat rendah dan murahan.

Tidak puas, Benny menambahkan lagi via SMS, “kemeruh koen iku bro, prasamu wong wis ditandatangani, prasamu aku mek ngurusi BMC tok ta (sok tahu kamu bro, menurutmu kan sudah ditandatangani, menurutmu aku hanya mengurusi BMC saja)”. Maksudnya, Benny sudah tidak mau mengurusi lagi soal piagam penghargaan para juara BMC V alias tidak bertanggung jawab.

Lalu bagaimana Benny sampai bisa memperoleh dana penyelenggaraan BMC V ? Padahal dana tersebut dari APBD yang tentunya bisa juga mengakibatkan kerugian negara. Yang jelas, sampai berita ini dibuat, tidak ada tanda-tanda Benny bertanggung jawab atas piagam penghargaan para atlit yang menjuarai BMC V. Untungnya, para juara BMC V tidak melaporkan Benny ke polisi dengan tuduhan penipuan. Toh Benny sudah “mempermalukan” Bupati Malang, Rendra Kresna. (F.672) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instagram.com/mdsnacks