Majalahfakta.id – Keseriusan Polres Labuhanbatu dipertanyakan terkait proses hukum kepada oknum K3 PT Tasik Raja Berinisial SP (40). Oknum tersebut dilaporkan akibat diduga mengancam serta melakukan penghinaan dan pelecehan pada wartawan terkait pemberitaan temuan di lingkungan perusahaan tersebut.
Wartawan salah satu media online nasional, Denni Pardosi mengaku, dimaki dan dihina bahkan diduga diancam oknum K3 PT Tasik Raja tersebut. Tindakan itu setelah pemberitaan terkait adanya jenis unggas yang mati di lingkungan perusahaan itu
“Saya ditelepon dan dihina bahkan SP (40) juga turut menyampaikan kata kata hinaan terhadap orang tua saya, dengan menyebut nyebut kemaluan dan nama binatang, bukan hanya itu dia mengatakan akan mencari saya, baik dari pesan Whatshapp,” ungkap Denni Pardosi
Bukan hanya itu menurut Denni Pardosi, oknum K3 perusahaan ini juga diduga melecehkan wartawan, saat dikonfirmasi terkait temuan tumpukan pupuk yang diduga berakibat pencemaran pada lingkungan yang sebelumnya diungkapkan Tuppal Simanjuntak kepada rekannya para wartawan di organisasi Pers AWNI
“Saat saya konfirmasi terkait dugaan pencemaran lingkungan di afd 6 perusahan PT Tasik Raja itu, oknum K3 SP (40) mengatakan pada saya “jika yang buat berita itu bodoh” dan kalau mau kau beritakan, beritakan lah,” ungkap Denni Pardosi menirukan ucapan oknum K3 PT Tasik Raja itu
Atas perlakuan Kasar yang dilakukan pejabat perusahaan itu lantas Denni Pardosi, mengadukan penghinaan dan dugaan pengancaman ke Polres Labuhanbatu dengan nomor Laporan : LP/B / 1155 /IV /2021/ SPKT/ Polres Labuhanbatu/ POLDASU. Tanggal 16 Juni 2021
Menanggapi hal itu, Penasehat DPD AWNI Labuhanbatu, Bung Mirwan turut angkat bicara, kiranya perlakuan kasar dan kriminalisasi serta penghinaan yang menghalang halangi tugas jurnalis kiranya ditindak tegas. Karena wartawan dilindungi UU pers No 40 tahun 1999, untuk itu oknum tersebut layak dihukum sesuai hukum berlaku. (den/wis)
