FAKTA – Seni membuat gerabah, warisan leluhur yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, telah ada sejak ribuan tahun lalu. Di Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya, seni ini masih terus dilestarikan. Namun, para pengrajin menghadapi tantangan berat di tengah derasnya gempuran produk modern dari plastik, aluminium, dan logam lainnya.
Satu per satu pengrajin terpaksa gulung tikar dan beralih ke usaha lain. Kendati demikian, beberapa lapak di Margorukun rel Gundih masih berjuang mempertahankan warisan budaya ini. Mereka tetap memproduksi berbagai perkakas rumah tangga seperti guci, kendi, piring, mangkuk, cangkir, hingga vas bunga dan patung.
Sumiah, salah satu perajin gerabah, menyuarakan harapannya agar pemerintah lebih peduli terhadap nasib para pelaku UMKM seperti dirinya. “UMKM seperti kami seharusnya dibina, diperhatikan, dan diberi kemudahan dalam mengembangkan usaha. Selama ini saya cuma bisa mendapatkan bantuan KUR dari Bank Pemerintah saja,” ujarnya saat ditemui awak media (17/09/2025).

“Sebenarnya ini produk dari Jawa tengah, kami hanya menjual kembali dan kebanyakan pembeli dari langganan saja, yang banyak laku ya kendil untuk ari-ari bayi mas,” tambah Sumiah.
Pernyataannya mencerminkan perjuangan para perajin yang gigih menjaga seni tradisional di tengah persaingan pasar yang ketat. Mereka berharap seni gerabah dapat terus bertahan dan menjadi bagian dari identitas bangsa, alih-alih hanya menjadi kenangan.(son)






