FAKTA – Lima koridor layanan Bus Transjatim tercatat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Selama periode Januari hingga Desember 2024, pendapatan yang berhasil dihimpun dari operasional moda transportasi publik tersebut mencapai lebih dari Rp 20,4 miliar.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur, Nyono, saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025).
Ia menyebutkan bahwa capaian tersebut menunjukkan peningkatan efektivitas program transportasi massal berbasis bus rapid transit (BRT) dalam mendukung sektor pendapatan daerah.
“Sejak Januari hingga Desember 2024, Bus Transjatim telah menyumbang PAD untuk Pemprov Jatim sebesar lebih dari Rp 20,4 miliar,” ujar Nyono.
Kontribusi ini menunjukkan bahwa selain sebagai solusi mobilitas masyarakat, kehadiran Bus Transjatim juga berdampak positif secara ekonomi bagi pemerintah daerah.
Evaluasi dan pengembangan layanan pun terus dilakukan agar jangkauan serta kualitas pelayanan dapat semakin optimal di tahun-tahun mendatang.
Jumlah itu menurutnya belum maksimal, karena koridor 4 dan koridor 5 belum beroperasi setahun penuh.
Selama setahun tersebut, tercatat 4.715.809 penumpang naik Bus Transjatim. Koridor I (Sidoarjo-Surabaya-Gresik) masih menjadi rute favorit dengan prosentase penumpang 47,8 persen.
Disusul koridor II (Mojokerto-Surabaya) sebesar 21,5 persen, koridor III (Mojokerto-Gresik) sebesar 17,7 persen, koridor IV (Gresik-Lamongan) 8,7 persen, sementara koridor V (Surabaya-Bangkalan) sebesar 4,2 persen.
Selanjutnya pada Senin (26/5/2025), giliran bus Transjatim Koridor VI diluncurkan.
Melayani rute Sidoarjo – Mojokerto melewati kawasan Industri Ngoro Mojokerto, bus Transjatim Koridor VI disebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa salah satunya untuk merealisasikan tuntutan kelompok buruh yang menginginkan ada angkutan murah yang melintasi kawasan industri.
“Kami merealisasikan tuntutan teman-teman buruh saat Mayday kemarin, yang menuntut ada angkutan murah di kawasan industri, salah satunya industri Ngoro Mojokerto,” kata Khofifah dalam keterangannya saat peresmian.
Bus Transjatim Koridor VI melayani rute dari Terminal Porong Sidoarjo ke Terminal Kertajaya Mojokerto (PP) melintasi 54 titik halte salah satunya halte Ngoro Industri.
Dishub Jatim menyediakan 14 armada bus untuk melayani rute tersebut, dengan satu armada cadangan. “Jarak waktu tunggu penumpang antara 15-20 menit,” jelas Nyono.
Tarif Transjatim koridor VI dipatok Rp 5.000 sekali naik, sementara untuk pelajar hanya Rp 2.500. Bus Transjatim Koridor VI beroperasi sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.09 WIB.
Penumpang bisa mengakses aplikasi Jatim AJAIB untuk memantau pergerakan Bus Transjatim koridor VI. (hms/nyo)






