FAKTA – Dua orang bocah Sekolah Dasar (SD) ditemukan tidak bernyawa di tambak udang kosong , Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa 17 Desember 2024 sore.
Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Riski bocah yang berusia 8 tahun di Korong Kalampayan, Koto Tinggi Kuranji Hilir. Tak jauh dari rumah duka pertama, rasa duka kehilangan anak juga terlihat di rumah orang tua Nindy Amora yang berusia 12 tahun, keduanya tewas tenggelam di tambak udang di daerah itu, ketika singgah mengembalakan ternak mereka.
Selain tetangga yang melayat, tampak juga sejumlah anggota Polisi Sektor (Polsek) Sungai Limau yang datang untuk meminta keterangan kepada keluarga korban, maupun saksi mata yang berada dilokasi kejadian.
Diketahui, kedua korban mengembalakan ternak bersama kedua teman yang lain, mereka kemudian singgah di tambak udang itu yang tidak lagi berfungsi. Diduga karena kondisi tambak yang licin, Riski terpeleset dan jatuh kedalam kolam. Nindy yang ingin membantu, kemudian masuk kedalam kolam, diduga tidak bisa berenang dan keduanya akhirnya tenggelam karena kehabisan tenaga.
Sementara kedua teman lainya tidak berani turun kedalam tambak dan hanya mampu berteriak-teriak sambil menangis di pinggir kolam. Saat warga datang ke lokasi, kedua bocah tersebut sudah tidak bernyawa. Kemudian, warga melakukan evakuasi dan membawa kedua bocah malang itu ke Puskesmas terdekat.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Sungai Limau, Iptu Fadli, kejadian itu sedang dilakukan Olah Tempat Kejadian Perkara guna melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Ia menyebutkan, kejadian sore itu sekitar pukul 17.00 WIB di sebuah tambak udang di daerah tersebut dengan identitas korban pertama Nindy Amora panggilan Nindy usia 12 tahun status pelajar. Korban kedua bernama Riski usia 8 tahun status pelajar Sekolah Dasar.
Hasil sementara olah TKP, diduga korban Riski tersebut tergelincir ke dalam tambak udang. kemudian, korban kedua Nindy mecoba melakukan pertolongan. Dengan kondisi tambak yang ketinggian air cukup tinggi, upaya Nindy tidak mampu menyelamatkan diri. Sehingga kedua korban tenggelam di tambak tersebut.
Hingga kini, pihaknya masih dalam penyilidikan lebih dalam, apa penyebab meninggalnya kedua bocah malang itu.
Diketahui, tambak udang lokasi ditemukan dua bocah tewas tenggelam itu, dimilki oleh seorang bernama Roni Setiawan yang diduga merupakan ayah dari anggota DPR RI Dapil Sumatera Barat, Cindy Monica Salsabila Setiawan.
Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Padang Pariaman, Arkadius menyebutkan, tambak udang itu dimilki oleh orang tua dari Cindy Monica.
“Tambak itu milik Roni Setiawan jenis usaha perorangan,” sebut dia.
Saat dintanya soal izin, ia memperlihatkan dokumen surat tambak tersebut. Dalam berkas itu tertulis bahwa tambak udang dengan NIB 0802220008785, dengan nama pemilik Roni Setiawan dengan tanggal terbit 08/02/2022.
“Tambak tersebut mempunyai kesesuaian tata ruangnya dan izin lengkap meliputi NIB, Sertifikasi Standar, PKPLH otomatis, dan rekomendasi dari dinas perikanan,” sebut dia.
Usai peristiwa naas itu, sebut Akardius, pihaknya telah melakukan verifikasi dan mendatangi lokasi tambak. Namun, untuk proses hukum pihaknya menyerahkan kepada pihak kepolsian.
Sementara itu, keluarga dari korban melaporkan pemilik tambak ke Polisi karena tidak terima terkait kematian dua bocah tersebut dan meminta pertanggungjawaban dari pihak tambak.
Hal itu, diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Pariaman, Iptu Rianto Alwi, saat ini pihaknya telah menerima laporan tersebut. Ia juga menyebutkan usai kejadian pihaknya langsung memeriksa lokasi dan akan memanggil pemilik tambak.
“Pihak keluarga telah membuat laporan terkait peristiwa itu karena tidak menerima atas kematian korban,” sebut dia, Jumat (20/12). (ss)






