FAKTA – Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) Kabupaten Purworejo melalui Bidang Penelitian Dan Pengembangan menyelenggarakan kegiatan seminar hasil penelitian Tahun 2022.
Kegiatan dilaksanakan di Aula BAPPEDALITBANG pada Rabu (12/10), dalam rangka Lomba Penelitian Daerah Tingkat Jateng dan DIY Tahun 2022.
Salah satu tema yang diusung “Penelitian dan Pengembangan Pertanian Perkebunan dan Pangan.” Selain Kepala BAPPEDALITBANG Kabupaten Purworejo Dr Sukmo Widi Harwanto SE MM, hadir juga Penyuluh Pertanian Ahli Madya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo Panuju Bekti SP MM sebagai narasumber, tim juri dari akademisi dan bidang pertanian, mitra peneliti, dan penyuluh pertanian. Pelaksanakan kegiatan dipandu oleh Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Sri Palupi SE Msi sebagai moderator
Sebanyak 4 kelompok terdiri 3 kelompok dari Universitas Muhammadiyah Purworejo sebanyak dan 1 kelompok dari STIE Rajawali Purworejo. Subkor Ekonomi Pembangunan Bappedalitbang Muni Rahayu Sutarni SE, menyampaikan Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai pertanggungjawaban para peneliti yang telah melaksanakan penelitian selama 3 bulan dari bulan Juli sampai September 2022.
Kepala BAPPEDALITBANG Dr Sukmo Widi Harwanto SE MM menyampaikan, kegiatan seminar dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 12 hingga 14 Oktober 2022. Sukmo Widi berharap Peserta seminar dapat memberikan saran atau masukan sehingga dokumen penelitian lebih sempurna serta dapat digunakan stakeholder di Kabupaten Purworejo sebagai salah satu rujukan dalam pengambilan keputusan.
“Dalam seminar ini kita harapkan ada saran dan masukan untuk menyempurnakan penelitian tersebut, sehingga dapat digunakan oleh stakeholder terkait di Kabupaten Purworejo yang nantinya dapat dipakai untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang membutuhkan” harapnya.
Sedangkan Panuju Bekti SE MM mengatakan, permasalahan kelemahan dalam sektor pertanian di Kabupaten Purworejo menjadi perhatian pemerintah, salah satunya pada sumber daya manusianya.
“Petani harus melakukan lompatan, karena selama ini pasar petani hanya sebatas konvensional belum menggunkan pemasaran digital. Selama kita tidak melakukan lompatan pasar, arahnya sebatas konvensional atau hanya di pasar konkrit (pasar nyata) maka tidak akan terjadi perubahan yang mendasar. Nah pasar yang harus disentuh adalah pasar abstrak, yang salah satu jalannya adalah dengan cara digital marketing” jelasnya. Panuju Bekti menambahkan evaluasi dari hasil penelitian ini dimanfaatkan pemerintah daerah. Selanjutnya BAPPEDALITBANG juga melakukan monitoring dan evaluasi tindak lanjut penelitian agar anggaran terkait penelitian dari pemerintah lebih efektif dan efisien. (adi)






