Utama  

Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Ponorogo, Diduga Ini Penyebabnya

Majalahfakta.id – Kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Ponorogo masih tinggi. Tercatat ada 65 kasus sepanjang April 2021. Tingginya kasus melebihi ratra-rata Jawa Timur itu dituding penyebabnya akibat kelonggaran penerepan protokol kesehatan (prokes). Angka kematian atau disebut Case Fatality Rate (CFR) pasien kasus Covid-19 di Ponorogo mengalami kenaikan.

Pada 20 April lalu CFR Ponorogo mencapai 7,78 persen sedangkan Jawa Timur hanya 7,20 persen.

Rahayu Kusdarini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mengungkapkan, salah satu penyebab tingginya CFR di Ponorogo karena masyarakat mulai terlena.

“Covid-19 di Ponorogo masih ada, meskipun pemerintah memberlakukan kelonggaran kegiatan masyarakat, misalnya wisata dan hajatan dengan kapasitas 50 persen. Namun harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang tinggi,” kata Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini, Kamis (22/4/2021). Seperti dilansir Tribun Jatim.com.

“Seharusnya Pemerintah mengeluarkan surat edaran mengenai hal ini. Karena sudah menjadi hal penting, kasus kematian Covid-19 masih tinggi. Apalagi ini menyangkut hajat orang banyak dan akan memperburuk keadaan”, ujar Diono Suwito, Ketua LSM Bara Nusantara.

“Seyogyanya, Pemkab Ponorogo menyinkronkan antara statement dari Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo dengan pemangku kebijakan terutama Kebijakan pemerintah Kabupaten Ponorogo, agar tidak tumpang tindih agar nantinya saat pulang mudik, silaturahmi, sesuai dengan Prokes, “ ungkap Dion

“Seperti disampaikan Kepala Dinkes Ponorogo saya mendukung, agar korban tidak bertambah dengan kelonggaran yang diberikan Bupati Ponorogo harus ada sinergitas”, kata Dion.

Masyarakat pun harus selalu waspada apabila ada kelonggaran kelonggaran dari Pemerintah Daerah, karena saat ini korban kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Ponorogo masih tinggi.

“Seharusnya Bupati selaku pemangku kebijakan mengeluarkan surat edaran agar masyarakat tahu keadaan perkembangan kasus kematian Covid-19 di Ponorogo. Agar tidak terlena atas kelonggaran ini,” pungkas Diono Suwito.

“Meski keadaan dilonggarkan oleh pemerintah, kita selalu waspada dan saat ini pemerintah juga harus bijak, Pak Giri (Bupati Ponorogo, Red) pemimpin yang baik insyaallah corona hilang dari Ponorogo,” harap Mulyono (54), salah seorang warga. (syr)