Kasus Bunuh Diri Terjadi Lagi di Kabupaten OKU, Sudah Ada Empat Korban Dalam Sebulan

Ilustrasi.net

FAKTA – Miris, kasus gantung diri terjadi lagi di Kabupaten OKU. Baru sepekan peristiwa itu terjadi hingga dalam sebulan total korban gantung diri berjumlah empat orang.

Sementara ini dugaan kuat motif yang menyebabkan kasus itu meningkat lantaran faktor ekonomi, depresi dan stres.

Korban pertama  merupakan dua warga Kecamatan Baturaja Timur, satu warga Kecamatan Peninjauan , dan terakhir satu warga Kecamatan Pengandonan.  

Baru ini terjadi ditemukan sosok mayat perempuan dalam keadaan tergantung merupakan warga  desa Tanjung Sari Kecamatan Pengandonan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel, Kamis, 8 September 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.

Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo melalui Kasi Humas Polres OKU AKP Syafaruddin menyampaikan, adapun identitas mayat bernama Rumini warga Tanjung sari Kecamatan Pengandonan Kabupaten OKU. Ditemukan sudah tidak beryawa dengan posisi tergantung.

Berdasarkan informasi secara kronologisnya, pada Kamis sekitar pukul 07. 00 WIB. Korban menitipkan anaknya berumur tiga tahun kepada saksi tetangganya Fitri.

Kemudian saksi menanyakan kepada korban alasan untuk menitipkan anaknya, kemudian korban menjawab akan menyuci pakaian. 

Lanjut dia, sekira pukul 09.30 saksi memanggil korban di rumahnya. Akan tetapi tidak ada yang menjawab.

Kemudian saksi memanggil lewat pintu samping, dan saksi melihat korban telah tergantung dan terikat lehernya menggunakan kain panjang,” terangnya.

Melihat korban menggantung diri saksi berteriak meminta tolong dengan tetangga sekitar.

“Pada saat di TKP personil Polsek Pengandonan mendapati korban masih tergantung menggunakan kain panjang yang di ikatkan di leher. Kemudian anggota Polsek di bantu warga untuk menurunkan korban dan korban telah meninggal dunia,”ujarnya.

“Diketahui  bahwa dalam kehidupan sehari-harinya korban tidak ada masalah di dalam rumah tangganya maupun dengan tetangganya, akan tetapi korban menuliskan surat wasiat di kertas,”ungkapnya.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan Piket SPK regu 2 dan Unit Reskrim Polsek Pengandonan, telah ditemukan beberapa barang bukti yaitu sebagai satu helai kain panjang warna coklat, satu helai baju daster warna putih merah, satu lembar kertas surat wasiat

“Selanjutnya sekira pukul 11.00WIB mayat korban akan di bawah ke Desa muara Saeh untuk di kebumikan, dan pihak dari korban menolak untuk di lakukan autopsi,”tandasnya. (min/R01)