Semua  

KARNAVAL NGULANAN 2017 MEMBAHANA

KEPALA DESA NGULANAN (USAMALI) FOTO BERSAMA BABINSA 0813/05 DANDER (SERDA BUNAWAN) DAN BHABINKAMTIBMAS (AIPDA ANUNG).
KEPALA DESA NGULANAN (USAMALI) FOTO BERSAMA BABINSA 0813/05 DANDER (SERDA BUNAWAN) DAN BHABINKAMTIBMAS (AIPDA ANUNG).
KEPALA DESA NGULANAN (USAMALI) FOTO BERSAMA BABINSA 0813/05 DANDER (SERDA BUNAWAN) DAN  BHABINKAMTIBMAS (AIPDA ANUNG).
KEPALA DESA NGULANAN (USAMALI) FOTO BERSAMA BABINSA 0813/05 DANDER (SERDA BUNAWAN) DAN BHABINKAMTIBMAS (AIPDA ANUNG).

GEMURUH dentuman suara musik mengiringi arak-arakan karnaval yang diselenggarakan oleh panitia peringatan HUT RI Ke-72 Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Kepala Desa Ngulanan, Usamali, ketika ditemui wartawan FAKTA, Eko Purnomo,mengatakan bahwa ini adalah wujud antusias warga Desa Ngulanan untuk ikut mengambil bagian dalam mengartikan suatu kemerdekaan. “Itu patut disyukuri dan diteladani jasa- jasa para pahlawan. Dan kami selaku kepala desa memberikan apresiasi yang setingginya kepada partisipasi warga masyarakat yang bisa dikatakan hampir  89%  ikut Karnaval mulai dari anak-anak PAUD hingga para kakek-nenek ikut berkarnaval walau harus menyewa kostum yang tergolong mahal. Ini wujud rasa persatuan dan kesatuan serta kebersamaan warga Desa Ngulanan yang benar-benar sangat tinggi, karena semua elemen masyarakat mendukung, yakni ormas yang ada, pemuda-pemudi , olahragawan/atlit, seniman, ikut menyemarakkan hari besar nasional”.

ISTRI KEPALA DESA NGULANAN (Dra SITI MUSLIKAH)  DAN PANITIA.
ISTRI KEPALA DESA NGULANAN (Dra SITI MUSLIKAH) DAN PANITIA.

Lebih lanjut, Kepala Desa Ngulanan yang juga pernah mengenyam dunia perguruan tinggi fakultas tarbiyah ini menyebutkan bahwa untuk mensupport kegiatan Agustusan 2017 dibantu dana masing-masing RT sebesar Rp 1 juta, dan seluruh rangkaian kegiatan mulai lomba-lomba dari sepakbola, voli dan lain-lain, untuk pembiayaan karnaval sebesar Rp 5 juta dan Rp 9 juta, termasuk 8 ekor kambing untuk hadiah sepakbola.

Sedangkan rute yang berubah dan tambah panjang itu, lanjutnya, karena adanya pembangunan infrastruktur yang sudah bisa dilalui baik oleh pejalan kaki, roda 2 maupun roda 4.

“Padahal kami tidak memerintah, misalnya kamu harus ikut perayaan/karnaval, tetapi ternyata antusias dan keinginan serta rasa handarbeni warga terhadap NKRI sangat tinggi. Tanpa perlu dikomando yang berlebihan. Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada warga Desa Ngulanan, yang dari tahun ke tahun selalu meningkat. Insya Allah tahun depan akan lebih baik lagi. Dan perlu diketahui bahwa kami juga adakan lomba lingkungan. Dan untuk lomba karnaval ini kami mengambil dewan juri dari luar desa,” urai Kades Ngulanan, Usmali, yang terkenal ramah dan bijaksana.

SENDRA TARI ROMORONGGO  RT.05 TRIBUANA TUNGGA DEWI DAN KAWAN
SENDRA TARI ROMORONGGO RT.05 TRIBUANA TUNGGA DEWI DAN KAWAN

Bhabinkantibmas Ngulanan, AIPDA Anung, mengatakan, bangga melihat antusias warga Ngulanan dalam memperingati HUT RI Ke-72. Warga Desa Ngulanan terlihat sangat rukun, sifat kegotongroyongannya benar-benar tinggi. Walau zaman sudah banyak yang berubah karena terkikis oleh modernisasi zaman, tetapi warga Ngulanan tetap guyup rukun. Tidak hanya bisa diucapkan dengan kata-kata, namun sudah tersirat dari raut muka dan dalam penampilan, tidak ada yang norak. Sedangkan untuk tingkat kerawanan kriminalnya kondusif, kami juga memberikan apresiasi”.

Babinsa Ngulanan, Serka TNI Bunawan, menambahkan, ini wujud rasa kebersamaan dan kerukunan warga Desa Ngulanan yang sangat solid. “Kami dari Koramil 0813/05 Dander selama jadi Babinsa di Ngulanan memang benar-benar heran, karena desa yang berdekatan dengan kota tetapi di setiap kegiatan desa masyarakatnya tampak guyub. Kami berterima kasih pada Pak Kades beserta perangkat dan masyarakatnya, termasuk Mas Eko Purnomo yang Wartawan Majalah FAKTA yang di setiap kegiatan desa selalu ada dan aktif turut serta ambil peran dalam kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Kondisi seperti ini semoga tetap abadi di Desa Ngulanan”.

Seorang peserta bernama Tri Buana Tungga Dewi, siswi MTSn I Bojonegoro, ikut ambil bagian sebagai penari dalam Tema Kisah Pewayangan “Srikandi Gandrung” dengan dalang waton muni, Ki Eko Purnomo. (F.463)