Daerah  

Kapolrestabes Surabaya Buka Segel SMK Prapanca 2, Guru dan Siswa Sujud Syukur

Pembukaan segel gedung SMK Prapanca 2, membuat siswa siswi tampak gembira. Mereka pun melakukan sujud syukur di halaman sekolah.

FAKTA – Kapolrestabes Surabaya, Kombes. Pol. Pasma Royce, akhirnya berhasil menyelesaikan kasus penyerobotan gedung sekolah SMK Prapanca 2 di Jl. Nginden Intan Timur I No.20, Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, yang terjadi sejak 2021.

Seperti diberitakan majalahfakta.id pada Jumat (18/8/2023), sengketa antara pihak Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur (YPW JT) dengan Drs. H.Soewandi (mantan kepala sekolah SMK Prapanca 2), berakibat gedung SMK Prapanca 2 disegel. Akibatnya, anak didik tidak memiliki tempat belajar mengajar.  Kasus ini sudah dilaporkan pihak YPW JT ke Polrestabes Surabaya pada bulan Juli 2022, namun penanganannya terkesan lambat.

Kini, berkat Kapolrestabes Surabaya Kombes. Pol. Pasma Royce, gedung SMK Prapanca 2 yang sebelumnya disegel oleh mantan kepala sekolah (H. Soewandi), sudah dibuka kembali, Senin (4/9/2023). Pembukaan segel sekolah dilakukan oleh Kapolrestabes Panca dengan didampingi Kasat Reskrim AKBP Mirzal Maulana serta beberapa PJU lainnya.

“Alhamdulillah, hari ini ( Senin) kita saksikan semuanya bahwa SMK Prapanca mulai bisa proses belajar mengajar lagi setelah hampir dua tahun konflik dan gedung sekolahnya ditutup,” kata Kapolrestabes Pasma.

Pembukaan segel, menurutnya, setelah pihaknya melakukan mediasi dengan kedua pihak yang bersengketa.

“Mediasinya berjalan lancar dan damai, semua pihak bisa saling menyadari, sehingga ada sebuah keputusan bersama untuk anak-anak bisa belajar kembali lagi. Semoga ini bisa seterusnya untuk tempat belajar anak-anak semuanya,” ujarnya.

Panca menjelaskan, mediasi melibatkan beberapa elemen. Selain kedua pihak, juga kepolisian, pemprov, pemkot, inspektorat dan lainnya.

“Ada hal-hal yang belum bisa selesaikan. Tetapi, alhamdulillah begitu masuk ke jajaran kepolisian, ini semuanya bisa berjalan baik dan (kedua pihak) saling menyadari. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah contoh, sehingga nanti rule yang seperti ini bisa kita buat untuk menyelesaikan konflik-konflik, namun sebelumnya tentu saja kita berusaha menyelesaikan masalah secara internal dahulu. Dan lebih utama, soal kepentingan anak-anak untuk belajar,” tandasnya.  

Sementara Ketua YPW JT, H. Himawan Mashuri mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Kapolrestabes Surabaya Pasma Royce yang telah berhasil menyelesaikan masalah penyegelan gedung sekolah.

Adanya hal-hal lain yang belum terselesaikan seperti disampaikan Kapolrestabes, Himawan mengatakan akan diselesaikan sambil berjalan.

“Yang terpenting sekarang, anak-anak sudah bisa ikut proses belajar . Untuk itu, kami berterima kasih kepada Pak Kapolrestabes Surabaya yang sudah menyelesaikan masalah ini (penyegelan) melalui mediasi,” ujarnya.

Pembukaan segel gedung SMK Prapanca 2, membuat siswa siswi tampak gembira. Mereka pun melakukan sujud syukur di halaman sekolah. (kij)