Jurus Jitu Pedagang Pasar Modern Pelita Dongkrak Animo Pembeli

Majalahfakta.id – Untuk meningkatkan omzet para pedagang Pasar Modern Pelita Kota Sukabumi, sejumlah pedagang memiliki berbagai trik untuk mendongkrak animo para pembeli. Apalagi saat ini pasar yang terletak di Kecamatan Cikole sudah terisi pedagang sebanyak 30 persen.

Meski diakui penjualannya belum stabil, sejumlah pedagang tetap mengupayakan berbagai alternatif untuk memasarkan dagangannya. Satu diantaranya dengan menginfokan ke para pelanggan melalui telepon seluler atau whatsapp grup bahwasannya perdagangan di Pasar Modern Pelita sudah aktif.

“Karena untuk saat ini belum bisa sepenuhnya menggantungkan kunjungan pembeli secara reguler. Saat ini sejumlah pedagang belum banyak mengisi unit-unit yang sudah ada meskipun sebenarnya sudah nyaris terjual semua. Diharapkan para pedagang Kota Sukabumi Pasar Modern Pelita segera mengisi stand atau los, agar ke depannya bisa semakin ramai dan omzet pedagang bisa stabil kembali seperti dulu,” ujar Bujang Maman (50) salah seorang pedagang daging sapi yang menempati gedung A lantai basement komoditi basah.

Dalam kondisi saat ini Bujang mengakui, omzet berjualan daging sapi sebesar Rp 3 juta per hari dengan harga Rp 130 ribu per kilogram. Bila dirinci lagi, per hari ia bisa menghabiskan sekira 23 kilogram daging sapi.

Dibandingkan saat kondisi penjualan relatif stabil, omzetnya bisa tembus hingga Rp 15 juta per hari. Dengan estimasi per hari bisa menghabiskan 115 kilogram daging sapi.  

 “Makanya kami selaku pedagang yang sudah menempati Pasar Modern Pelita meminta agar para pedagang yang masih di luar bisa segera ditertibkan dan masuk mengisi seluruh stan dan los yang ada. Dengan demikian para pengunjung pasar ini bisa ramai kembali. Sehingga omzet pedagang meningkat dan kondisi pasar bisa seperti dulu,” harapnya.   

Terkait dengan berbagai kemudahan yang diberikan ke pedagang, Bujang mengatakan pihak pengembang sudah memberikan keringan. “Down payment (DP) kan sudah diberi keringanan dari pihak pengembang, jadi kami meminta untuk pedagang betul-betul segera masuk ke pasar. Upaya ini juga diharapkan didukung pihak terkait agar betul – betul serentak meramaikan pasar ini,” pinta pedagang yang membeli los di komoditi basah senilai Rp 90 juta.

Upaya yang dilakukan Bujang dan sejumlah pedagang guna menarik animo pelanggan ternyata relatif efektif. Hal tersebut seperti diutarakan Sari Ningsih, warga Selabintana, Kota Sukabumi. “Waktu kali pertama memang agak pusing karena masih belum mengetahui tempatnya, namun karena punya nomor telepon pedagang yang sudah menjadi langganan maka lebih mudah diarahkan saat berbelanja ke sini (Pasar Pelita, Red),” ujar perempuan berkacamata saat ditemui wartawan di gedung A los komiditi basah.

Lebih lanjut, ibu rumah tangga yang biasa berbelanja sayuran dan ikan segar ini mengharapkan penataan pedagang bisa dibuat model kluster. “Apabila para pedagang diletakkan sesuai barang dagangannya mungkin pengunjung akan lebih mudah berbelanja. Karena apabila belum pernah berbelanja ke Pasar Pelita pasti masing pusing mencari belanjaan yang dibutuhkan,” pungkasnya.

Perkembangan terbaru Pasar Modern Pelita terus menggeliat, transaksi antara pedagang dengan pembeli mulai ramai dalam setiap harinya, sekitar 30 persen para pedagang sudah mulai merasa nyaman berjulan di Pasar Modern Pelita.

Pasar yang dibangun pihak kedua PT Fortunindo Artha Perkasa (FAP) terdiri dari dua gedung blok A dan B dengan jumlah kios 1811 dan los 848.

“Baru sekitar 30 persen para pedagang yang memulai berjualan, sisanya sebagian lagi mereka sedang melakukan renovasi kios atau los yang disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Sonya Yuliana,tim pengelola PT FAP bagian humas saat ditemui wartawan di Pasar Modern Pelita, Sabtu (12/3/2022).

Dari jumlah kios dan los yang ada, Sonya mengatakan berdasarkan data penjualan dari Tim pemasaran PT. FAP masih ada yang belum terjual sedangkan yang sudah sekitar 70 persen. “Sekitar 30 persen yang belum terjual, bagi yang minat bisa menghubungi tim di gerai pemasaran lantai basement,”terangnya.

Diakui Sonya memang banyak masyarakat yang belum mengetahui telah beroperasi Pasar tersebut. Saat ini baru pedagang di lantai basement untuk komoditi basah dan lantai dasar komoditi kering yang aktif berjualan. “Memang untuk penjualan kita menghabiskan dulu basement dan lantai dasar, sedangkan lantai satu dan dua belum membuka penjualan,” ungkapnya.

Rencananya di lantai satu peruntukan kios-kios komoditi kering, sedangkan lantai dua rencananya bioskop dan Food court. Untuk fasilitas lain yang di Pasar Modern Pelita mulai dari eskalator dan lift sudah terpasang dan siap dioperasikan.

“Fasilitas mushola dan toilet juga tersedia di setiap lantai. Lahan parkir juga tersedia luas yang di lengkapi sistem gate modern, bahkan Dishub juga sedang membenahi rute angkutan Kota akses ke Pasar Pelita,” pungkas Sonya pada wartawan. (R01)