FAKTA – Selang sehari setelah pernyataan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko tentang adanya kebocoran PAD (Pendapatan Asli Daerah) di sektor parkir.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo, Setiyo Hari Sujatmiko memecat empat orang jukir (juru parkir) gegara menunggak setoran lebih dari tiga bulan, Selasa (16/05/2023).
“Pemecatan atau pemutusan hubungan kerja dengan berbasis SPK (Surat Perjanjian Kerja). Item dalam pasal perjanjian kerja sudah mengatur dengan jelas,” jelasnya.
Setiyo Hari Sujatmiko mengaku bahwa sebelumnya pihaknya telah memberikan surat peringatan kepada para jukir yang menunggak setoran tersebut, namun tidak diindahkan.
“Sudah kita beri surat peringatan sampai tiga kali, tapi tidak diindahkan. Maka, untuk men-support PAD, kita lakukan evaluasi terhadap empat orang jukir nakal tersebut. Tentunya juga melibatkan paguyuban tukang parkirnya,” katanya.
Terpisah, Ketua Paguyuban Parkir Kabupaten Ponorogo, Amad, mengaku tidak tahu menahu tentang pemecatan jukir tersebut.
“Saya tidak diberitahu, malah saya tahunya dari berita,” ucap pria yang akrab dipanggil Mbah Amad tersebut, Rabu (17/05/2023).
Meski demikian, Mbah Amad yang saat dikonfirmasi sedang menjalankan pekerjaannya sebagai jukir di Jalan HOS Tjokroaminoto menyampaikan bahwa pihaknya telah mencari tahu siapa saja jukir yang mengalami PHK.
“Sudah kita cari tahu, rekan-rekan sudah kesana dan memang benar ada tunggakan. Tapi penyebabnya bukan mereka nakal seperti yang diberitakan. Memang kondisi mereka sedang tidak baik-baik saja,” tutur Mbah Amad dan dibenarkan oleh rekan-rekannya.
Mbah Amad dan rekan-rekannya menengarai episode drama parkir ini masih akan panjang. Sehingga dirinya bersama rekan-rekannya sesama pasukan oranye mulai merapatkan barisan.
“Kita ini cuma rakyat kecil, mas. Punyanya hanya kebersamaan. Makanya, kita mulai konsolidasi untuk antisipasi. Sepertinya badai belum akan berlalu,” ungkap mantan punggawa Relawan Semut Ireng ini.
Sebagai gambaran, pria yang juga tokoh Banteng kawakan ini menuturkan para jukir telah dikumpulkan di Dinas Perhubungan, Selasa malam (16/05/2023).
“Tadi malam kita sudah dikumpulkan. Hasilnya mereka minta tolong melakukan uji coba e-parking. Ya kita bantu, cuma untuk penerapannya, kita tetap sepakat menolak,” pungkasnya. (hsr/pwd)






