Semua  

JOKOWI LAYAK MASUK THE GUINESS BOOK OF WORLD RECORDS

SEPANJANG sejarah di negeri ini, bahkan di dunia, baru pertama kalinya ada presiden memberikan jutaan sertifikat tanah secara gratis kepada rakyatnya yang kelas ekonominya menengah ke bawah. Dialah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini membuktikan kepedulian dan perhatian Presiden Jokowi kepada rakyatnya yang wong cilik. Diakui atau tidak, Presiden Jokowi telah menorehkan sejarah baru. Bahkan Presiden Jokowi mentargetkan pemberian sertifikat tanah secara gratis itu sebanyak lima juta sampai tahun 2019. Ini sungguh merupakan prestasi yang sangat-sangat luar biasa dan layak masuk dalam The Guinness Book of World Records (Buku Rekor Dunia).

Sertifikat tanah merupakan hak kepemilikan mutlak atas sebidang tanah yang dimiliki oleh masing-masing orang dan sangat bermanfaat sebagai bukti kepemilikan hak atas tanah. Seperti diketahui bahwa selama ini mulai zaman Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Gus Dur, Presiden Megawati Sekarno Putri sampai Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah memberikan sertifikat tanah secara gratis kepada rakyatnya mencapai jutaan sertifikat. Paling-paling yang ada proyek nasional (prona) pengurusan sertifikat yang jumlahnya masih sangat terbatas dan masih mengeluarkan biaya yang cukup banyak. Sehingga bagi rakyat yang benar-benar tidak punya duit atau miskin, tidak bisa mengurus sertifikat tanahnya. Jadi waktu itu yang mendapatkan sertiifkat tanah hanyalah masyarakat yang mampu saja.

Mendapatkan sertifikat tanah secara gratis memang sangat didambakan masyarakat. Maka diharapkan Presiden Jokowi melanjutkan pemberian sertiifkat tanah secara gratis kepada masyarakat yang kurang mampu apalagi miskin. Tidak hanya lima juta tetapi diharapkan mencapai puluhan juta sertifikat tanah. Pemberian sertifikat tanah secara gratis ini benar-benar sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan sertifikat tanahnya. Sebab selama ini pengurusan sertifikat tanah tidaklah semudah yang dibayangkan, sangat sulit, berbelit-belit, memakan waktu sangat lama mencapai 2 sampai 4 tahun baru jadi. Itu pun belum tentu bisa selesai menjadi sertifikat apabila tidak diurus sendiri atau melalui perantara yang setiap saat harus menanyakan pada Kantor Pertanahan. Sedangkan soal biayanya, untuk ukuran tanah 100 m2 sampai 200 m2 setidak-tidaknya mengeluarkan dana mencapai Rp 5 juta sampai Rp 10 juta.

Selama ini pihak Kantor Pertanahan selalu menggembar-gemborkan sudah menyelesaikan ratusan ribu sertifikat tanah. Yang menjadi pertanyaan, sertifikat tanah siapa saja yang sudah diselesaikan itu ? Diduga sertifikat tanah yang diurus oleh real estate/properti atau perumahan-perumahan yang dilakukan oleh pihak swasta, termasuk hotel, apartemen, hipermarket, pabrik, pergudangan, ruko dan tempat-tempat usaha lainnya yang dikelola oleh pihak swasta. Mengapa demikian ? Sebab diduga para pengembang properti dalam pengurusan sertifikatnya dilakukan secara terorganisir dan bersifat kolektif. Sudah barang tentu para pengembang properti sangat membutuhkan kecepatan dan penyelesaian sertifikat tanahnya. Maka agar cepat selesai dan mendapatkan sertifikat tanahnya patut diduga masing-masing pengembang properti menyediakan dana taktis atau dana siluman yang jumlahnya tidak sedikit. Lain halnya bila yang mengurus sertifikat tanah adalah masyarakat biasa maka dapat dipastikan akan sangat sulit dan menjengkelkan. Bahkan sampai putus asa untuk melanjutkan pengurusan sertifikat tanahnya.

Tapi sekarang dengan adanya Presiden Jokowi memberikan sertifikat tanah secara gratis sangat didambakan masyarakat. Masyarakat pun menganggap Presiden Jokowi benar-benar berhati mulia dan sangat memperhatikan kebutuhan rakyatnya.

Toh tidak sedikit pihak yang “nyinyir” terutama dari lawan politiknya. Menurut penulis, pro dan kontra itu hal yang wajar dan tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Yang terpenting, Presiden Jokowi dan para menteri pembantunya bisa memenej dengan baik apa yang disampaikan oleh pihak-pihak yang bertentangan. Sebab di dunia ini memang tidak ada satu pun pemimpin yang sempurna, mengingat sebagai manusia biasa pasti tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan. Yang terpenting, tujuannya baik semata-mata untuk kepentingan rakyat. Suka atau tidak suka kenyataannya rakyat senang dan gembira menerima sertifikat tanahnya secara gratis dari Presiden Jokowi. Hal itu pasti tidak akan dilupakan sepanjang masa terutama oleh anak-cucu penerima sertifikat gratis dari Presiden Jokowi.

Penulis berusaha seobyektif mungkin dalam menyampaikan opininya meskipun penulis sering dianggap memihak Prabowo bila mengkritik Jokowi dan dianggap memihak Jokowi bila mengkritik Prabowo. Tapi itulah nasib jurnalis dan pengamat yang dapat diibaratkan berdiri di persimpangan jalan yaitu bila tidak ditabrak dari depan bisa ditabrak dari belakang, bila tidak ditabrak dari samping kiri bisa ditabrak dari samping kanan. Seperti yang dikatakan Presiden ILC, Karni Ilyas.

Oleh :

Imam Djasmani.

Kepala Perwakilan Majalah FAKTA  Provinsi Jawa Timur