Jembatan Gantung Banuayu–Talang Sawah OKU Jadi Prioritas Pemprov Sumsel

Ketua DPRD Sumsel Andie Dinialdie meninjau lokasi pembangunan Jembatan Gantung Banuayu–Talang Sawah di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, Senin (1/12/2025). (Foto: Ist)

FAKTA – Pembangunan Jembatan Gantung Banuayu–Talang Sawah di Kecamatan Lubuk Batang, Kabupaten OKU, menjadi skala prioritas Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) di tahun 2025.

“Pak Bupati dan Ketua DPRD mengajak saya ke titik ini untuk melihat langsung kondisi akses anak sekolah. Ini penting, karena jalur mereka saat ini sangat bergantung pada perahu,” ujar Gubernur Sumsel Herman Deru.

Didampingi Ketua DPRD Sumsel Andi Dinialdie dan Bupati OKU Teddy Meilwansyah, Herman Deru melihat langsung kondisi medan yang cukup memprihatinkan. Anak-anak sekolah masih harus menyebrangi sungai menggunakan perahu setiap hari, sehingga keamanan dan kenyamanan mereka sangat bergantung pada cuaca dan kondisi air sungai.

Menggunakan perahu kecil saat meninjau lokasi, Herman Deru menegaskan komitmennya terhadap peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat pedesaan. Kunjungan ini sekaligus menjawab kebutuhan mendesak masyarakat yang selama ini mengandalkan perahu ketek sebagai sarana penyeberangan.

Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan bahwa pembangunan jembatan gantung ini menjadi prioritas pemerintah provinsi pada 2025. Rencana tersebut disusun setelah mendengarkan masukan pemerintah kabupaten serta meninjau langsung lokasi yang kerap menjadi kendala mobilitas warga.

Ia menegaskan bahwa proses perencanaan akan dimulai pada 2025, namun tidak menutup kemungkinan pelaksanaan dapat dipercepat. Menurutnya, percepatan tetap harus mempertimbangkan kemampuan anggaran daerah agar pembangunan berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Insya Allah jembatan ini kita bangun tahun 2025. Kalau rekonstruksi bisa dikerjakan lebih cepat, tentu akan kita lakukan sesuai kemampuan keuangan daerah,” tegasnya yang disambut antusias masyarakat yang hadir di lokasi.

Gubernur juga menyinggung instruksi Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan jembatan penghubung untuk menunjang akses pendidikan. Menurut Herman Deru, pembangunan infrastruktur tidak boleh menghambat masa depan generasi muda, terutama di daerah pedesaan.

“Presiden sudah menginstruksikan agar akses bagi anak sekolah diutamakan. Jangan sampai mereka terhambat hanya karena sarana penyeberangan belum memadai,” katanya.

Hal ini menunjukkan konsistensi Pemerintah Pusat dan daerah dalam memprioritaskan pelayanan dasar bagi masyarakat.

Di sisi lain, Kepala Desa Banuayu, Tamimi, memberikan apresiasi atas kunjungan gubernur. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat sudah puluhan tahun menantikan jembatan permanen yang dapat menghubungkan dua desa tersebut. Menurutnya, kebutuhan ini semakin mendesak karena jumlah pelajar yang melintasi sungai terus meningkat.

“Jembatan ini sudah lama kami tunggu. Anak-anak sekarang harus memakai jasa perahu ketek berbayar untuk ke sekolah. Kami sangat bersyukur Pak Gubernur datang langsung melihat kondisinya,” ucap Tamimi dengan penuh harap.

Ia menegaskan bahwa kehadiran jembatan nantinya akan mengurangi beban ekonomi warga.

Tamimi juga menjelaskan bahwa pada musim hujan, arus sungai kerap meningkat sehingga aktivitas menyeberang menjadi lebih berbahaya. Hal itu membuat para orang tua merasa cemas setiap kali anak mereka harus pergi ke sekolah. Karena itu, pembangunan jembatan dianggap sebagai solusi paling tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Ia mengatakan, masyarakat berharap rencana tersebut dapat segera terealisasi dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan mereka. Dengan adanya jembatan, akses pendidikan, aktivitas ekonomi, serta interaksi sosial antar desa dapat berjalan lebih lancar dan aman. Warga juga menilai pembangunan jembatan gantung akan membuka lebih banyak peluang bagi pengembangan wilayah setempat.

Ketua DPRD Sumsel Andie Dinialdie mengatakan, kunjungan ini juga menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk memetakan kondisi terkini di lapangan. Seluruh unsur Forkopimda OKU hadir untuk memastikan bahwa proses pembangunan nantinya berjalan secara koordinatif dan tepat sasaran.

“Kehadiran mereka menunjukkan bahwa pembangunan jembatan memang menjadi kebutuhan bersama,” ujar Andie.

Dengan demikian, rencana pembangunan Jembatan Gantung Banuayu–Talang Sawah pada 2025 diharapkan menjadi titik awal peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah provinsi menegaskan bahwa mereka siap berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten untuk memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan tepat waktu dan sesuai kebutuhan masyarakat. (ADV)