Majalahfakta,id – Pengajian rutin mingguan setiap hari Rabu ba’da azar bersama Gerakan Muslim Jakarta (GMJ) kali ini mengetengahkan kajian siroh Nabawiyah dengan tema respon Rasulullah terhadap berbagai tekanan dan intimidasi kaum kafir Quraisy di Masjid Jami’ Baiturrachman, Jl. Raya Saharjo No. 100 Jakarta Selatan.
Hadir sebagai nara sumber diantaranya Dr. Abbas Thaha NM.MBA.BEE, Buya Dr. Fikri Bareno., MA, Buya Dr. Kol (Purn) Asmil Ilyas MA., dan Dipl. Iing. Agus Subarkah.
Siroh Nabawiyah adalah tuntunan untuk mengikuti petunjuk dan cara-cara Nabi Muhammad SAW dalam berperilaku sesuai dengan ajaran dan petunjuk Al Qur’an dan Hadist.
Kisah seputar Rasulullah SAW mengurai awal mula adanya Darul Arqam semacam pusat belajar dan pendalaman ilmu agama yang dilakukan Nabi besar dengan menggunakan rumah seorang yang bernama Arqam. Dalam perkembangan jaman banyak pihak yang memakai nama Arqam untuk organisasi keagamaan atau semacam tarekat yang ada di Infonesia.
Mulanya Nabi Nuhammad membangun Darul Arqam untuk menggembleng dan melahirkan kader-kader Islam yang tangguh dalam keilmuan dan pemahaman seluk beluk agama.
Hingga melalui tarbiyah dapat mentauladani hingga berlanjut sampai sekarang dalam bentuk pengembangan yang dilakukan.
Pada akhirnya, ulama sebagai oyang yang berilmu agama pun harus bertaqwa kepada Allah SWT serta mampu membimbing umatnya dengan baik dan benar. Karenanya, negara yang baik dan kuat dalam konsepsi Islam berasal dari warga masyarakat yang marhabah, dan masyarakat yang marhabah itu dari berasal dari warga masyarakat yang sakinah.
Atas dasar itu jamaah pengajian yang dimotori oleh Emak-emak Aspirasi yang dikomando Bunda Wati Imhar Burhanudin menyerukan ba’da sholat Jum’at 25 Februari 2022 melakukan aksi solidaritas untuk umat Islam di India yang tengah menghadapi keziliman.
Seruan aksi solidaritas bagi umat Islam Indonesia untuk umat Islam India itu langsung di Keditaan Besar Indonesia untuk kemudian berlanjut ke Kementerian Agama agar memberikan reaksi dan peringatan keras terhadap pembiaran pemerintah India atas perilaku bar-barian yang sangat biadab itu, tandas Bunda Eati Imhar Burhanudin, seraya meminta seluruh ormas Islam memberi bukti nyata bahwa umat Islam Indonesia perduli pada derita yang dialami umat Islam dimana pun.
Sebab kewajiban umat Islam Indonesia untuk aksi solidaritas terhadap umat Islam di India yang dianiaya itu bagian dari wujud keimanan yang diekspresikan pada ikatan rasa persaudaraan sesama umat Islam dimana pun keberadaannya.
“Pokoknya, kita akan terus aksi ke pemerintah India mulai Hari Jum’at 25 Februari 2022 hingga perlakuan biadab di sana dihentikan” tandas Bunda Wati Imhar Burhanudin yang langsung melakukan konsolidasi untuk persiapan aksi pada ba’da solat Jum’at.
Sementara para Ustad se Jawa Barat sudah siap mengorganisir ormas Islam serta tokoh agama ikut mendesak pemerintah India maupun Indonesia untuk menggentikan kezaliman itu.(Wis/Her)






