FAKTA – Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar acara Istighosah dan Doa Bersama dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Acara yang berlangsung khidmat tersebut menghadirkan berbagai unsur masyarakat, mencerminkan semangat persatuan dan penghormatan terhadap peran historis santri dan ulama, 21/101205.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Ngawi, Dr. Dwi Riyanto Jatmiko, M.H., M.Si., menegaskan bahwa peringatan pada 22 Oktober ini bukan sekadar ritual seremonial, melainkan momentum untuk menghidupkan kembali napas perjuangan bangsa.
“Malam ini adalah malam yang sangat bersejarah. Perjuangan santri bukan sekadar catatan sejarah, tetapi napas perjuangan bangsa yang terus hidup hingga hari ini,” ujar Wakil Bupati di hadapan para hadirin.
Dia menekankan, dari pesantrenlah lahir semangat cinta tanah air, dan dari para ulama terpancar tekad menjaga kedaulatan negara melalui doa, ilmu, dan pengorbanan. Istighosah dan doa bersama ini, lanjutnya, merupakan bentuk penghormatan dan doa untuk para santri serta ulama yang menjadi benteng terakhir dan garda terdepan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
Lebih dari sekadar mengenang jasa, Wakil Bupati juga menyoroti peran strategis santri dan ulama dalam konteks kekinian. Dia menyatakan bahwa santri dan ulama memiliki peran penting dalam pembangunan daerah dan bangsa.
“Sinergi antara pemerintah, ulama, dan santri adalah kekuatan besar yang akan membawa Kabupaten Ngawi semakin maju, sejahtera, dan berkeadaban,” tegasnya.
Pada penutup sambutannya, Dr. Dwi Riyanto berharap agar doa dan istighosah yang dipanjatkan malam itu menjadi amal jariyah yang terus mengalir serta mendatangkan keberkahan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Ngawi dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa dan istighosah yang dipimpin oleh KH. Dimiyadi Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Beran Ngawi. (Zamhari)






