Semua  

IRJEN POL PAULUS WATERPAUW AKAN JADI BACAGUB PAPUA

Irjen Pol Paulus Waterpauw, Irjen Pol Boy Rafli Amar, dan Irjen Pol Setyo Wasisto saat serah terima jabatan di Mabes Polri, Jumat (28/4/2017).
Irjen Pol Paulus Waterpauw, Irjen Pol Boy Rafli Amar, dan Irjen Pol Setyo Wasisto saat serah terima jabatan di Mabes Polri, Jumat (28/4/2017).
Irjen Pol Paulus Waterpauw, Irjen Pol Boy Rafli Amar, dan Irjen Pol Setyo Wasisto saat serah terima jabatan di Mabes Polri, Jumat (28/4/2017).
Irjen Pol Paulus Waterpauw, Irjen Pol Boy Rafli Amar, dan Irjen Pol Setyo Wasisto saat serah terima jabatan di Mabes Polri, Jumat (28/4/2017).

MANTAN Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, memberikan sinyal bakal melepas statusnya sebagai polisi. Pasalnya, Paulus akan maju sebagai salah satu bakal calon gubernur (bacagub) dalam Pilkada Papua 2018.
Paulus menuturkan, memang ada banyak pihak yang berharap dirinya untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Papua 2018. Namun, semua itu bukan merupakan rencananya. ”Itu bukan rencana saya,” ujarnya.
Hingga saat ini, dirinya belum memutuskan apakah memang akan maju sebagai gubernur atau tidak. ”Belum, saya belum mengetahui ke depan seperti apa,” ujar polisi yang kini menjabat sebagai Wakabaintelkam Mabes Polri tersebut.
Sementara Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar, mengungkapkan, Polri belum mendengar kepastian terkait Paulus maju sebagai calon gubernur. Namun, semua itu tentunya diserahkan pada Paulus. ”Kalau pernyataan resmi belum ada,” paparnya.
Namun, yang pasti, bila memang akan maju mencalonkan diri sebagai kepala daerah, tentunya ada mekanisme yang harus ditempuh terkait status polrinya.
”Ada tahapannya untuk berhenti dari status polisi, baru kemudian bisa ikut pilkada,” jelasnya.
Yang pasti, Paulus merupakan putra daerah Papua, yang tentu saja memiliki hak untuk menjadi pemimpin di Papua. ”Sekali lagi, itu hak beliau ya,” jelasnya ditemui di ruang Rupatama Mabes Polri.
Terkait Pilkada Papua 2018, lanjutnya, polri akan berkoordinasi secara intensif dengan penyelenggara pemungutan suara.
Pengamanan ekstra akan dilakukan pada sejumlah daerah, misalnya Jayapura, Tolikara, Kepulauan Yapen dan Puncak Jaya Wijaya. ”Semua harus bekerja sama,” ungkapnya.
Menurutnya, peran dari tokoh adat dan tokoh agama juga penting dalam menciptakan kondisi aman saat pemungutan suara. ”Mereka semua harus diajak dalam setiap aktivitas,” paparnya.
Polda Papua, lanjutnya, bertekad untuk menjaga keamanan selama pemungutan suara. Sehingga, Pulau Cendrawasih damai saat pilkada.
”Bila ada masalah, jangan diselesaikan dengan kekerasan,” papar mantan Kapolda Banten dan Kadiv Humas Mabes Polri tersebut. (Ist)